Emak... Bapak.... Aku Mudik nang Jombang


Selamat beraktivitas para blogger sekalian,

Sudah hampir empat hari ini saya tidak menyentuh blog ini karena lagi menyiapkan mudik untuk lebaran tahun ini dan juga tidak adanya sinyal di rumah buat modem, alhamdulillah setelah kemarin hari senin naik kereta selama setengah hari, sekarang saya sudah berada di rumah orang tua yang ada di Jombang.

Sebagai seorang anak yang berbakti pada orang tua, pastinya momen lebaran ini menjadi suatu kewajiban untuk pulang ke kampung halaman dan melupakan sejenak kesibukan kuliah yang ada di Jember (padahal nggak sibuk sibuk amat, hehe)

Mudik Lebaran

Setiap orang yang jauh dari orang tua ataupun keluarga besar, pasti mendambakan acara ngumpul bareng dengan keluarga. Di acara ini pasti akan kita ungkapkan rasa kangen kita kepada keluarga kita yang jarang kita jumpai. Tidak jarang juga sebagian dari kita sudah memprepare kegiatan mudik dari jauh jauh hari untuk mendapatkan suasana mudik yang lancar dan nyaman seperti yang diharapkan.

Mudik atau yang biasa kita kenal dengan agenda pulang kampung atau pulang ke kampung halaman sudah menjadi suatu kebutuhan dari kita umat muslim untuk menyambut lebaran/idul fitri. Namun banyak juga orang mengatakan bahwa mudik sudah menjadi tradisi bagi kita umat muslim yang memiliki sanak saudara atau orang tua yang memiliki kediaman jauh dari kita.

Wah, kelamaan bahas tentang mudik, padahal sebenarnya mau cerita tentang mudik saya kemarin, hehe
(^_^)

Begini nih, saya mau sedikit cerita tentang mudik saya kemarin. Mudik kali ini memang tidak seperti biasanya. Biasanya saya selalu mudik menggunakan sepeda motor. Karena pada awal puasa sepeda motor lagi ngambek (baca : ngadat), akhirnya sepeda motor pun dari awal puasa mesti ditinggal di rumah Jombang, dan akhirnya saya menikmati hari hari puasa di Jember tanpa sepeda motor.

Pada mudik kali ini saya awalnya ingin menaiki bis angkutan umum dengan alasan mungkin naik bis lebih nyaman karena tidak perlu berebut tiket kereta api serta dengan segala aturan PT KAI yang baru dan bikin ruwet (katanya sih gitu). Tapi setelah menjelang hari mudik saya kemarin, hari minggu saya survey ke terminal, dan akhirnya saya melihat dengan mata kepala saya sendiri bahwa naik bis pun tidak membuat nyaman karena banyak yang berdiri (bis ekonomi, kalo yang patas, uangnya nggak cukup :D). Selain itu, ternyata ongkos naik bis pun juga meningkat sekitar 5-10% pada hari hari menjelang hari raya. Akhirnya saya memilih opsi kedua saya yaitu dengan naik kereta.

Setelah mendapat info dari terminal, akhirnya saya melaju ke stasiun di Jember. Di stasiun sepi banget, kayak kuburan. Dalam hati saya berpikir, "wah, apa tiketnya sudah habis ya, kok sepi begini". Tapi saya tidak menghiraukan pikiran negatif saya. Saya pun menanyakan di loket yang ada tulisannya Kereta Ekonomi, hehe....

"Mbak, tiket kereta api jurusan Jombang sudah habis apa belum mbak??"
"Mas nya mau naik kereta apa mas, Logawa atau Sri Tanjung??" (mikir dulu agak lama)
"Kalau Logawa adanya tanggal berapa mbak??"
"Lha masnya mau pesan yang tanggal berapa lho, kok malah tanya ke saya" (wuih, sombong bener, mentang mentang puasa, jadi saya kudu sabar dan nggak marah, hehe)
"Gini mbak, kalo tiket untuk seminggu ke depan sebelum hari raya tanggal 13 sampai 18 ada nggak mbak?"
"Tanggal 18 nggak ada, 17,16,15,14 juga nggak ada mas"
"Haduh, udah habis semuanya ya mbak ya, kalo tanggal 13 mbak??"
"Sebentar ya mas ya......"
"..............."(nunggu sampai krik krik)
"Hemm, ada mas tiketnya kebetulan ini sisa penukaran rombongan yang kemarin, ini sisa 20 tiket"
"Iya mbak, itu aja wes, satu ya mbak, untuk jurusan jombang"(akhirnya dapet tiket juga)
"Boleh minta KTP nya mas, untuk data identitas di karcisnya"(wuih, model baru nih penjualan tiketnya, sampek diminta KTP segala, kayak mau ngurus utang di bank aja, hehe)

Akhirnya saya kasih itu KTP-nya dan saya mendapatkan satu tiket kereta api Logawa Jurusan Jember Jombang dengan harga 36.000 rupiah. Setelah itu saya balik dan prepare untuk pulang keesokan harinya naik kereta api Logawa yang berangkat jam 5.15 WIB dari Jember.

***

Keesokan harinya, setelah sahur saya nggak tidur, takut nggak bangun dan ketinggalan kereta. Jam 4.30 saya diantar temen saya ke stasiun. Udah sampek disana ada pemandangan yang aneh, banyak orang berderet sampek keluar. Saya pikir itu antrean orang beli tiket untuk kereta, ternyata ada antrean orang yang mau masuk ke dalam stasiun bagian dalam. Dan ternyata di pintu tersebut dilakukan pengecekan karcis KA dengan KTP, apakah sesuai atau nggak. Karena karcis saya dan KTP udah cocok nomer identitas maupun namanya, saya boleh masuk dan langsung mencari gerbong dan tempat duduk saya. Dan akhirnya saya bisa mudik dengan nyaman dan aman seperti yang saya inginkan, hehe...

Dari cerita di atas, saya mau memberikan beberapa tips bagi Anda yang ingin menggunakan jasa kereta api untuk sarana transportasi Anda. Karena pada tahun ini telah diberlakukan sistem baru, maka ada perubahan yang signifikan dalam proses pemesanan dan juga pemakaian jasa kereta api. Perubahan tersebut antara lain:
  1. Bagi Anda yang ingin membeli atau memesan tiket, manfaatkan layanan online PT KAI dan juga Contact Person dari stasiun terdekat, dengan layanan itu Anda bisa melakukan pengecekan jadwal kereta dan pengecekan sisa kuota kereta. Setelah itu Anda bisa melakukan pembayaran online dan memesan tiket. Untuk pemesanan, dalam jangka waktu 24 jam dari jam pemesanan, Anda harus mengunjungi di loket stasiun khusus pemesanan untuk melakukan pembayaran dan pengambilan tiket.
  2. Jangan lupa membawa kartu identitas diri yang dianggap sah, yaitu KTP dan SIM. Kalo tidak ada yang asli, yang foto copi pun tidak apa apa, ini digunakan jika yang memesan/membeli tiket hanya satu orang. Kalau untuk anak anak yang belum punya KTP hanya disertakan nama dari anak tersebut.
  3. Setelah anda memesan, jangan lupa dilakukan pengecekan lagi, jangan sampai salah nama, salah kereta dan juga belum tertera nomer bangku yang Anda tempati. Perlu Anda ingat juga bahwaPT KAI tidak akan memberi tiket yang baru untuk pembelian tiket yang salah. Tetapi apabila Anda batalkan, maka uang dari tiket tersebut hanya akan dikembalikan 80%.
  4. Pada waktu Anda akan berangkat ke stasiun untuk menggunakan jasa kereta api, jangan lupa membawa kartu identitas yang Anda pakai untuk memesan tadi. Apabila tidak cocok, resiko Anda adalah Anda tidak akan boleh masuk ke stasiun bagian dalam dan juga kereta. Hal ini dikarenakan PT KAI sudah menggunakan sistem boarding pass seperti pada penggunaan jasa pesawat terbang.
Mungkin itu saja sedikit cerita tentang pengalaman naik kereta dengan sistem yang baru. Semoga bagi Anda pengguna kereta api tidak salah lagi dalam memanfaatkan jasa kereta api tersebut. Sistem baru ini memang ribet dan melelahkan. Tapi dibalik itu semua saya benar benar mendapatkan kenyamanan ketika menaiki kereta api itu karena tidak berdesak-desakan lagi dan juga sudah ada aturan no smoking di dalam gerbong (mungkin yang ini akan susah bagi pencinta tembakau, hehe)

Terima kasih ya, semoga bermanfaat (^_^)





Artikel Catatan si Boll Lainnya :

10 komentar:

  1. wah jember kang.. :)
    masih deket..

    coba saya : Jogja-Lombok.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bang, lumayan deket kang

      sampeyan juga mudik tho, selamat bermudik ria kang :D

      Delete
  2. huaah pengen jg rasakan serunya mudik... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayo mudik mas chumienk, ke rumahku juga gpp kok, hehe :D

      Delete
  3. alhamdulilah saya juga sudah mudik dikampung halaman

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas opick, senang rasanya jika udah ketemu dengan keluarga besar di kampung halaman :D

      Delete
  4. jadi kangen keluarga di kampung ni..! hal yang sangat di nanti ya itu mudik barek ni.

    ReplyDelete

Silahkan menuliskan komentar Anda tentang postingan di atas
Semoga tulisan di atas bermanfaat bagi Anda ^^

Note :
1. Komentar dengan Link Hidup akan di delete.
2. Komentar saya moderasi untuk menghindari komentar yang tidak pantas

Scroll to top