Informasi Terkini Mengenai Tahu dan Tempe

Bagi anda pecinta tahu tempe dan makanan dari kedelai lainnya. Kali ini anda harus bersiap siap jika dalam beberapa hari ini anda harus menyaksikan perubahan strategi dalam pemasaran tahu tempe. Hal tersebut dikarenakan semakin melonjaknya harga kedelai, dan oleh karena itu para pengrajin tahu dan tempe mau tidak mau akan mengubah strategi pemasaran demi mendapatkan keuntungan yang cukup.

Berdasarkan informasi dari direktur utama PT. Tempe Bergelora dan juga PT. Tahu Bergejolak yang berlokasi di Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang (industri tahu tempe milik keluarga saya). Didapatkan fakta bahwa akan ada tiga strategi utama yang dijalankan oleh pembuat tahu dan tempe agar tetap mendapatkan keuntungan dalam setiap penjualan produk utama yakni tahu dan tempe. Strategi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Strategi Besar Kecil

Yang dimaksud strategi besar kecil merupakan suatu strategi memperkecil ukuran tempe/tahu dari yang semula berukuran 4R menjadi ukuran 3R dalam harga yang sama, yaitu 1000 rupiah atau harga harga yang lain.

Misalkan semula uang 1000 rupiah dapat tempe dengan ukuran 16x10x3 (panjang x lebar x tinggi), maka sekarang mendapat tempe dengan ukuran 14x8x3.

2. Strategi Naik Turun

Yang dimaksud strategi naik turun adalah dengan menaikkan harga tahu/tempe pada produk dengan jumlah atau ukuran yang sama.

Misalkan harga untuk 1 kotak tempe biasanya 1000 rupiah, maka harganya naik menjadi 1200 rupiah. Atau harga untuk 2 kotak tahu sedang biasanya 1000 rupiah, maka harganya naik menjadi 1500 rupiah. 

3. Strategi Banyak Sedikit

Sedangkan yang dimaksud strategi banyak sedikit adalah dengan mengurangi jumlah paket hemat pembelian tahu tempe dalam harga yang sama.

Misalkan harga satu paket 5000 rupiah untuk tempe dapat 5 kotak, maka diturunkan menjadi 4 kotak. Atau misalkan harga satu paket 5000 rupiah untuk tahu dapat 10 kotak, maka diturunkan menjadi 8 kotak.


Demikian sedikit informasi yang saya dapatkan dari direktur utama PT. Tempe Bergelora dan juga PT. Tahu Bergejolak. Semoga perubahan strategi ini tidak membuat anda menghilangkan menu tahu tempe dalam makanan anda sehari-hari.
Sebelum dan Setelah Kenaikan Harga Kedelai
Duet Maut - Tahu Tempe

Ingat Motto Kami
Bersama Tahu dan Tempe
Kita Membangun Bangsa Indonesia yang Berpendidikan dan Berbudi Luhur

Artikel Catatan si Boll Lainnya :

18 komentar:

  1. wah pengamat tahu tempe ya mas..hehe...btw, sudah lama saya tidak bisa makan tahu tempe, jadi pengen..

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya bukan pengamat tempe mbak, tapi saya anak penjual tempe...

      Delete
  2. Kalau depan belakang bukan strategi ya, Mas. :)
    Baru ngerti saya lho. Semoga Tempe tetap menggelora yak. . .

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo depan belakang itu posisi boncengan sepeda motor mbak, hehe

      Iya mbak, semoga tempe tetap bergelora :D

      Delete
  3. sungguh ilmu marketing yg menakjubkan...bagaimana bisa produk tempe dan tahu di kelola secara profesional. serasa berada di perusahaan multinasional dengan brand global bernama tempe dan tahu...amazing!

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini ilmu dasar marketing, siapa saja bisa melakukannya asal ulet dan tidak mudah menyerah :D

      Delete
  4. semoga strateginya bisa menjadi solusi buat pengrajin tahu tempe lainnya...tapi sebenarnya aku jadi heran...Indonesia kan teramat luas dan tanahnya teramat subur...kenapa pemerintah malah import kedele, dan tidak mau mengeksploitasi negeri sendiri buat tanam kedele.... heran benar saya :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebenarnya sih sudah banyak hasil kedelai dalam negeri mas, tapi karena banyak petani nakal yang menjual kedelai + tanah, makanya banyak permintaan kedelai impor yang lebih bersih dan bebas tanah

      Delete
  5. Saya ingin memberikan suatu penilaian yang cerdas dalam konsep stragei seperti ini. Semoga bermanfaat bagi para pengusaha tempe dan tahu.

    Salam wisata

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini sudah konsep lama tapi belum dibukukan mas, jadi sudah semua penjual tempe tahu menggunakan konsep ini :D

      Delete
  6. sebagai penggemar tempe, aku jadi sedih om
    masa musti beralih orientasi pada tempe yang lain
    tempe sintetis emang aman..?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo mau coba makan tempe sintetis juga gpp om, sudah banyak dijual di online, tempe sintetis awet, tahan 1 tahun

      bahannya dari gotri murni, hehe

      Delete
  7. Strategi apapun yg digunakan, saya akan tetap beli tempe tahu *fans tempe tahu garis keras* hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, sama mbak sama saya, pecinta tahu tempe sampai mati :D

      Delete

Silahkan menuliskan komentar Anda tentang postingan di atas
Semoga tulisan di atas bermanfaat bagi Anda ^^

Note :
1. Komentar dengan Link Hidup akan di delete.
2. Komentar saya moderasi untuk menghindari komentar yang tidak pantas

Scroll to top