Perang saudara memang merupakan perang antara 2 bersaudara. Baik itu merupakan saudara dekat antara adik dan kakak, maupun saudara jauh yang hanya terhubung dari Nabi Adam dan Ibu Hawa.
Perang saudara memang sudah terjadi sejak lama. Dari awal adanya manusia saja sudah ada perang saudara, yakni antara Khobil dan Habil yang merupakan adik kakak dan pada waktu itu memperebutkan wanita yang bernama Iklimah.
Bahkan, dalam era budaya hindu, perang saudara kerap sekali terjadi. Perang Mahabarata juga merupakan salah satu kisah perang saudara terbesar, meskipun belum diketahui kebenarannya. Selain itu, pada jaman Majapahit juga terjadi perang saudara, yang dinamakan Perang Paregreg, perang antara 2 keturunan kerajaan Majapahit untuk memperebutkan tahta kerajaan Majapahit.
Dari semua perang saudara yang pernah dikisahkan, saya yakin sejarah telah menuliskan bahwa hampir semua perang saudara hanya mengarah kepada kehancuran. Meskipun di salah satu pihak ada yang menang, pastinya peribahasan Kalah jadi abu Menang jadi arang masih akan terus berlaku di dalamnya.
Saya sangat miris melihat realita yang terjadi di bangsa ini. Sudah memiliki semboyan bhinneka tunggal ika, namun tidak banyak rakyat dan masyarakat yang menerapkannya. Dengan sedikit perbedaan pendapat, akhirnya pertumpahan darah terjadi. Sungguh bukan keadaan yang diharapkan oleh pendiri bangsa ini.
Kasus Sampang, kasus Puger, kasus Ahmadiyah, dan lain sebagainya merupakan noda hitam yang tidak seharusnya terjadi. Hanya karena perbedaan pemahaman mengenai agama, maka menjadi saling tikam. Saya rasa setiap agama pasti mengajarkan tentang kedamaian, persatuan, kebersamaan dan juga toleransi antar umat beragama, Jadi sudah sepantasnya perang saudara itu terjadi karena perbedaan pemahaman masalah agama.
Perang saudara bukanlah perang yang sebenarnya. Peperangan yang sebenarnya adalah bagaimana kita bisa memerangi bisikan bisikan di luar norma yang selalu melintas di hati dan pikiran kita. Itu adalah perang yang sebenarnya.
Pasuruan, 13 September 2013
Semoga hal ini dapat dicegah dikemudain hari. Dan dari setiap individu mampu untuk melawan atau pun mengendalikan diri, dengan bersikap lebih dewasa.
ReplyDeleteSalam wisata
memang seharusnya demikian mas...kita belajar di sekolah dan lingkungan bukan untuk saling emosi, tapi agar lebih bisa mengendalikan diri
Deletekadang sodara bisa jadi musuh, dan orang lain malah jadi sodara
ReplyDeletebiasanya permusuhan antar saudara lebih karena masalah harta dan kekuasaan mas
Delete^^^ setuju gan hahaha
ReplyDeletehehe, makasih mas :D
Deletebanyak yang perang saudara sekarang mah
ReplyDeletememang banyak mas, karena sekarang orang orang pada suka perang, masalah sedikit saja jadi masalah besar
Deleteperang saudara emg berujung pada kehancuran yah... mudah2.an setiap orang bisa memerangi hati hitam dalam diri masing2, biar tak terjadi lagi perang sodara..
ReplyDeleteamin mbak
DeleteBanyaknya problema tak harus di selesaikan dengan pitam juga kan Sam.
ReplyDeleteTurut berduka dengan kasus tetangga kita Puger.
Beritanya gencar hingga ke Balung dan Jember.
Semoga mereka di bukakan pintu hatinya.
.... dan suadara yang sesunnguhnya tidak hanya diikat dengan darah, tapi juga adanya rasa kebersamaan dan kasih sayang,.. :D
ReplyDeletemungkin pemerintah perlu menghilangkan kata agama dan menggantikannya dengan keyakinan yang lebih generik maknanya. jadi tak akan ada lagi orang berebut sebagai islam yang benar karena di ktp tak ada lagi kata islam. melainkan ahmadiyah, syiah, naqsbandiyah dll dll...
ReplyDeleteAda peran saudara yang berakhir manis mas, seperti saya dan adik perempuan yang selisih umur hanya sekitar 15 bulan. Dulu kami sering sekali perang saudara. Alhamdulillah sekarang semua itu jadi perekat yang manis, saya sama adek jadi kaya sahabat istimewa :)
ReplyDeleteTiap hari semua TV kita menayangkan perang saudara...
ReplyDeleteDan itu antar saudara2 kita
Perang Saudara memang identik dengan apa yang sudah disampaikan di sini. Hal hal yang berkaitan dengan Agama adalah hal yang sensitifff
ReplyDeleteperang hawa nafsu kayaknya paling berat, ya :)
ReplyDeleteSemoga gak terjad lagi yang namanya perang, apa pun bentuknya...
ReplyDeleteperang saudara, perang tetangga, dan kawan-kawannya.. :D
bahkan perang saudara pun tidak menutup kemungkinan karena mereka adalah korban adu domba :o
ReplyDeleteKalau Perang MW sudah mereda ya, Mas. :)
ReplyDelete