Alhamdulillahirobbil 'alamin.......
Kata syukur tersebut selalu terucap pada hati saya ketika saya bisa pulang ke Jember dengan selamat setelah mudik di Jombang kota Beriman selama kurang lebih 14 hari. Selain itu juga saya bersyukur saya bisa ke Jember dan bisa berinternet lagi dan aktif lagi di dunia blog, sehingga masih bisa menceritakan pengalaman dan keluh kesah saya.
Selain itu, saya juga mengucapkan Minal Aidin Wal Faizin kepada para pembaca sekalian. Meskipun 1 syawal sudah lewat, tapi momentum silaturahmi buka berakhir pada tanggal tersebut, tetapi justru dimulai dari tanggal 1 Syawal tersebut. Mohon maaf lahir dan batin ya......
gambar dari sini
Selamat beraktivitas para pembaca sekalian,
Beberapa hari yang lalu merupakan hari yang berbahagia dan disambut dengan suka cita oleh hampir semua penduduk yang ada di Indonesia. Momentum tersebut merupakan momentum yang mengawali perubahan hidup kita untuk menjadi lebih baik setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Banyak di antara kita yang mudik lebaran, bersilaturahmi dengan sanak saudara di kampung halaman serta mengunjungi makam dari leluhur leluhur kita dulu.
Rasa bahagia, senang dan gembira juga senantiasa ada di balik kegiatan kegiatan kita di hari nan fitri pada tanggal 1 Syawal dalam menyambut hari raya Idul Fitri. Namun rasa itu semua seolah olah tercoret dengan peristiwa yang terjadi di Kabupaten Sampang Madura beberapa hari yang lalu. Kejadian tersebut benar benar merusak khidmat dan indahnya suasana Idul Fitri yang dirayakan oleh kita semua.
Saya di sini tidak akan mempermasalahkan kenapa hal tersebut terjadi dan bagaimana kronologisnya karena saya yakin Anda sekalian sudah mengetahuinya dari berbagai mass media baik cetak maupun elektronik. Tetapi di sini saya akan mengungkapkan keluh kesah yang ada di pikiran saya sehingga akhirnya saya ingat logo di atas dan slogan dari instansi tersebut.
" Mengatasi Masalah Tanpa Masalah "
Apabila kita membaca kata kata tersebut ketika kita lewat depan instansi tersebut, pastilah akan terdengar dengan ringan tanpa memiliki makna dan hanya akan terbersit suatu pandangan bahwa tempat tersebut adalah suatu tempat untuk mendapatkan uang dengan menggadaikan barang yang kita miliki. Bahkan dari saya sekolah dulu di SD sampek SMA, saya sama sekali belum pernah mengerti makna dari slogan pegadaian tersebut. Tetapi saya baru tahu artinya setelah saya jalan kaki dan lewat depan pegadaian sambil nyari sesuatu yang aneh. Dari situlah saya memahami makna tersebut dan sedikit mereka reka bagaimana ya cara bertindak seperti slogan pegadaian tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut versi saya, makna dari kata tersebut yaitu bahwa dalam menyelesaikan masalah, kita tidak boleh menyisakan masalah tersebut atau bahkan membuat masalah baru dari solusi yang kita jalankan. Hal ini memang sederhana, namun dalam prakteknya tidak banyak orang yang dapat melakukan hal ini karena banyak hal. Baik karena emosi, karena kebutuhan atau bahkan hanya karena uang.
Banyak kasus pengeroyokan, penusukan, tawuran atau kasus seperti di Sampang kemarin merupakan akibat dari kurang tepatnya mengatasi suatu masalah. Kita seharusnya bisa berpikir dingin bahwa tujuan utama dalam penyelesaian suatu masalah bukan hanya ketika masalah itu selesai dengan cepat tanpa menghiraukan masalah sekunder yang muncul dari cara mengatasi masalah tersebut. Yang seharusnya kita pertimbangkan adalah bagaimana kita bisa menemukan solusi terbaik yang bisa saling menguntungkan dan juga tidak memberikan masalah sekunder dari masalah yang kita hadapi.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi saya dan Anda semua. Sehingga pada saat menyelesaikan suatu masalah kita bisa benar benar menggunakan kepala dingin dan juga bisa mendapatkan solusi yang terbaik atas masalah yang kita hadapi.
Terima kasih
Menurut versi saya, makna dari kata tersebut yaitu bahwa dalam menyelesaikan masalah, kita tidak boleh menyisakan masalah tersebut atau bahkan membuat masalah baru dari solusi yang kita jalankan. Hal ini memang sederhana, namun dalam prakteknya tidak banyak orang yang dapat melakukan hal ini karena banyak hal. Baik karena emosi, karena kebutuhan atau bahkan hanya karena uang.
Banyak kasus pengeroyokan, penusukan, tawuran atau kasus seperti di Sampang kemarin merupakan akibat dari kurang tepatnya mengatasi suatu masalah. Kita seharusnya bisa berpikir dingin bahwa tujuan utama dalam penyelesaian suatu masalah bukan hanya ketika masalah itu selesai dengan cepat tanpa menghiraukan masalah sekunder yang muncul dari cara mengatasi masalah tersebut. Yang seharusnya kita pertimbangkan adalah bagaimana kita bisa menemukan solusi terbaik yang bisa saling menguntungkan dan juga tidak memberikan masalah sekunder dari masalah yang kita hadapi.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi saya dan Anda semua. Sehingga pada saat menyelesaikan suatu masalah kita bisa benar benar menggunakan kepala dingin dan juga bisa mendapatkan solusi yang terbaik atas masalah yang kita hadapi.
Terima kasih
Jangan Lupa Slogan di Bawah ini Ya
well.. :)
ReplyDeletesaya memang belum pernah mencoba ke pegadaian, masuk ke salah satu kantor cabangnya saja tidak pernah.. :D
ya nanti bisa dicoba mas ibnu, kalo lagi nggak punya uang bisa menggadaikan TV atau perhiasan gitu, hehe
Deleteminal aidin wal faizin mas ibnu
Harusnya bisa dimusyawrohkan dengan kepala dingin ya mas. Kita sebangsa dan seagama saja kayak begitu. Memakan korban jiwa dan harta benda.
ReplyDeleteSalam hangat dari Surabaya
tentu saja pak dhe, masyarakat Indonesia sudah lupa nilai nilai moral semenjak dihapuskannya mata pelajaran PMP di sekolah sekolah Pak dhe, sudah saatnya berbenah untuk lebih baik pak dhe
DeleteKerukunan beragama mbok jangan hanya menjadi slogan tetapi benar-benar diterapkan di lapangan.
ReplyDeleteSekarang seolah menjadi trend menyelesaikan masalah dengan tawuran, bakar-bakaran, sabet-sabetan. Bahkan mereka yang terpelajar dan kelak akan menjadi pemimpin bangsa juga saling lempar, saling gebuk. Memprihatinkan benar.
Salam hangat dari Surabaya
saya juga bingung dengan itu semua pak dhe, kok mudah sekali ya kita itu di adu domba, jadi inget cara yang digunakan penjajah dari londho dulu, menggunakan "divide et impera" untuk menguasai Indonesia 350 tahun
Deleteselamat beraktivitas pak dhe
Nice blog,
ReplyDeleteSaya berkunjung gan sekalian komen dikit postingan diatas ...
harusnya di suasana idul fitri ini semua pihak harus memahami,
menghadapinya dengan kepala dingin,
mari kita ambil hikmahnya dari suatu kejadian.
terima kasih udah mampir mas misbach....
Deleteseharusnya, sebagai orang yg mengerti (walaupun sedikit) tentang agama, yang namanya masalah itu tidak untuk dibesar besarkan, tetapi utk diselesaikan dengan baik
Ngomongin soal Pegadaian, wah saya sudah banyak pengalaman berurusan dengan Pegadaian. Mulai dari gadain PC, Laptop, Kamera Digital sampei Cincin hiehiehiehiehie. xixixixixixie
ReplyDeletewah wah, ternyata kang asep juga penggemar berat pegadaian toh, hehehe
Deletesama kang sama orang tua saya, hehe
>> Pegadaian... belon pernah berurusan sama nama ini.. :D
ReplyDeleteuntuk MOTOnya, saya setuju.! Buat apa menyelesaikan msalah yang satu tapi hrus menimbulkan masalah lain yng mungkin lebih parah.. :D
semoga tetap nggak pernah berurusan sama "gaden" mas
Deleteruwet bin ajaib soalnya kalo udah masuk gaden
hahahaha... ruwet bin ajaib???
Deleteruwet tuh artinya apa sobs?? :D
ruwet itu artinya njlimet mas chumienk ^^
Deletekalo dalam bahasa indonesia belum ada yg pas artinya, tapi bisa diartikan menyusahkan, hehe
setuju sama mottonya harusnya memang begitu.. tapi pada kenyataannya kalau ndak bisa nebus barang yang di gadaikan jadinya "Mengatasi Masalah Tambah Masalah" hihihihi
ReplyDeletewah, kalo masalah itu, saya nggak ikut2 mbak nunu....
Deletejadi berabe juga kalo yg kita gadaikan ikutan ilang....
kunjungan pertama Mas,
ReplyDeletewah langsung disuguhin pembahasan yg manteb...
jd emang harus berusaha mengatasi masalah tanpa masalah ya mas...
semoga kesan pertama membawa rasa krasan panjenengan di blog ini
Deletewadohh..lom prnh pulak urusan dg pegadaian. jd mo komen apa y ?? hee
ReplyDeletekalo mimi nggak komen pun gpp kok, asal nanti ngasih perhiasan atau teve nya untuk saya gadaikan, hehe
DeleteSetahu saya nih bos, pegadaian itu mengatasi masalah kadang kadang malah masalah baru timbul ha ha
ReplyDeletewaduh, kayaknya pegadaian harus ganti logo ya kang Artha, hehe
DeleteSekarang jamannya MENGATASI MASALAH DENGAN UANG hadehhhhh hmmmm
ReplyDeletejadi makin butuh banyak uang ya mas untuk mengatasi masalah ^^
Delete