Cerita Di Balik Bungkus Susu Kedelai

Selamat beraktivitas sahabat blogger sekalian,

Sebelumnya saya mau mengucapkan selamat memperingati Hari Batik Nasional kepada para sahabat blogger yang ada di seluruh wilayah nusantara. Dari Sabanag samai Merauke serta dari Pulau We sampai Pulau Rote. Semoga batik yang merupakan salah satu kearifan lokal asli Indonesia masih tetap lestari di negeri kita ini.

Pada kesempatan posting kali ini, saya ingin mengikuti hajatan yang diadakan oleh Bunda Niken Kusumowardhani yang namanya melejit setelah memperkenalkan kebun kecilnya yang penuh dengan hiasan warna warni kehidupan yang dinamakan "Lovely Little Garden". Dalam hajatannya tersebut, Bunda Niken memberikan tema yang cukup sulit bagi saya, yaitu "From Zero to Hero". Cukup sulit karena saya adalah seseorang yang hidup biasa biasa saja dan seperti kurang tanggap dengan progres yang ada pada diri saya. Namun hal tersebut tidak menguragi semangat saya untuk mengikuti Giveaway ini, mohon diterima dengan segala kekurangan ya Bunda ^^.



Saya yakin sahabat blogger mengenalli jenis makanan olahan diatas. Makanan tersebut berasal dari kedelai yang diproses sedemikian rupa sehingga didapatkan sari pati kedelainya. Kemudian dilakukan penyaringan dan ditambahkan sedikit pemanis berbahan madu agar Susu Kedelai tersebut nikmat untuk dikonsumsi.

Saya memiliki pengalaman yang berharga bersama Sulai alias Susu Kedelai selama kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Jember. Selama hampir setengah tahun, Sulai menjadi pendamping saya setiap pagi sampai menjelang siang. Memang banyak suka duka yang saya alami, tapi saya merasa lebih banyak sukanya apabila melihat dari ending pengalaman saya tersebut.

Pada saat saya masih Maba alias Mahasiswa Baru, saya merupakan satu dari 89 mahasiswa farmasi angkatan 2008 yang sangat berobsesi untuk merasakan nikmatnya kuliah dengan bantuan Beasiswa. Pada saat ada penjelasan dari salah seorang dosen, beliau mengatakan bahwa kami (mahasiswa baru maksudnya) bisa diikutsertakan dalam program beasiswa PPA (Program Peningkatan Akademik) dan BBM (Bantuan Belajar Mahasiswa) dengan ketentuan IPK lebih dari 3,00. 

Mendengar hal tersebut, saya menjadi semakin terobsesi untuk mendapat beasiswa tersebut. Dan alhamdulillah, dengan hasil usaha saya, di semester pertama saya mendapatkan IPK 3,xx dan diaplikasikan pada program tersebut. Setelah memenuhi beberapa kualifikasi IPK, akhirnya saya dipanggil Kepala bagian kemahasiswaan untuk ngurus beasiswa, dari mulai menyiapkan KTP, KK, Surat Keterangan Penghasilan Orang Tua dari Kantor Desa. Setelah menunggu selama kurang lebih satu minggu, pengumuman udah tertempel di Mading Kemahasiswaan. Dan ternyata apa yang saya harapkan tercapai, ada nama Mochammad Imam Syamsul Arifin pada lembar pengumuman tersebut.

Saya benar benar bahagia pada hari itu. Saya mendapatkan beasiswa PPA dengan bantuan pendidikan sebanyak 300 ribu perbulan. Lumayanlah bisa meringankan beban orang tua dan semoga tahun depan saya bisa dapat lagi., saya berdoa dalam hati.

Genap satu tahun pemberian beasiswa bulanan tersebut di semester dua dan tiga. Saya melakukan pendaftaran ulang program beasiswa tersebut untuk yang kedua kalinya. Semua persyaratan sudah saya lengkapi dan saya setor ke bidang kemahasiswaan. Setelah satu mingu lembar pengumuman pun terempel kembali pada tempat yang sama. Saya mengucapkan syukur untuk kedua kalinya, nama Mochammad Imam Syamsul Arifin tercetak kembali pada lembar pengumuman tersebut.

Pada saat itu saya benar benar bahagia dengan apa yang saya peroleh. Dan akhirnya saya memasang target lagi untuk beasiswa tahun depan. Saya menjadi semakin bersemangat untuk kuliah saya di tahun ketiga. Dan ketika saya ada di akhir semester 5. Program PPA BBM tersebut ada lagi untuk jumlah uang yang lebih besar, yaitu 350 ribu per bulan. Saya semakin bersemangat memenuhi kualifikasi dan persyaratan tersebut. Setelah itu langsung saya daftarkan dan menunggu daftar nama yang diterima.

Selang satu minggu seperti biasa, lembar pengumuman sudah tertempel. Saya tergesa gesa berlari ke arah mading tersebut dengan senyum sumringah dan yakin akan lolos juga pada tahun ini.

Mata saya seakan tak percaya melihat apa yang terjadi. Nama keberuntungan saya tidak ada di lembar tersebut. Dan itu artinya saya tidak mendapat beasiswa untuk kuliah tahun ketiga. Mata saya langsung lesu, seakan akan tidak terima dengan apa yang terjadi. Protes sna protes sini pun sudah saya lakukan. Apalagi waktu itu bertepatan dengan jabatan saya yang merupakan Ketua Umum Organisasi Pencinta Alam di Fakultas saya. Dimana pada waktu itu memang ada perjanjian bersama antara pihak dekanat dan organisasi mahasiswa, yaitu apabila yang menjabat ketua umum memiliki IPK lebih dari 3,00, makabisa diloloskan tanpa syarat demi menunjang keaktifan kegiatan di organisasi mahasiswa dan kegiatan perkuliahan.

Namun hasil protes saya tersebut hanya nihil, karena lembar keterangan saya sebagai Ketua Umum hilang entah kemana. Saya memang sempat down dengan apa yang terjadi. Namun saya berusaha untuk tetap tegar menuruti nasehat yang diberikan ibu saya, "Mungkin memang Bukan Rejeki Kamu Nak".

Tapi bukan Imam namanya jika saya harus menyerah hanya karena uang beasiswa. Saya kemudian mencari usaha lain untuk menambah pundi pundi rupiah saya sebagai tambahan sangu dari orang tua saya yang berprofesi sebagai Pedagang Tempe. Apalagi ditambah dengan adek saya yang masuk SMA pada tahun yang sama. Sepertinya sudah sepantasnya saya belajar untuk mencari uang dengan jalan yang halal. Jadi teringat sama slogan Pramuka sewaktu SMA, "Siapa lagi kalau bukan kita, kapan lagi kalau bukan sekarang".

Dengan dasar ilmu manajemen pemasaran yang merupakan warisan dari bapak saya seorang penjual tempe. Saya memulai beberapa usaha sampingan, mulai dari jualan pulsa elektronik sampai jualan produk makanan dengan nama mirip artis, SULAI. Usaha tersebut saya jalani dalam kurun waktu 1 tahun ketika saya di semester 5 dan 6. Dan hasilnya saya pikir malah lebih banyak daripada beasiswa tersebut, kalau tidak salah  sekitar 400-500 ribu bisa saya dapatkan selama sebulan. 

Dan akhirnya sampai sekarang saya tetap menekuni salah satu dari bisnis tersebut, yaitu berjualan pulsa elektronik. Sedangkan untuk usaha yang SULAI, usaha tersebut hanya bertahan selama 6 bulan. Saya menghentikan usaha tersebut karena kondisi baadan yang ngedrop. Apalagi saya harus mengambil setiap jam 4 pagi, kemudian menjual di perumahan perumahan sama di teman teman kampus yang masih di kosan. Setelah itu jam 7 saya sudah harus kuliah + praktek sampai sore. Demi menjaga kesehatan saya, akhirnya saya rela mendapat penghasilan yang lebih sedikit namun badan saya tetap fit sehingga masih bisa beraktivitas seperti biasanya.

Dari cerita di atas, hikmah yang bisa saya ambil untuk tema From Zero to Hero adalah ketika saya mengandalkan beasiswa sebagi pundi uang, hal yang saya dapatkan tidak ada sama sekali. Yang saya dapatkan hanyalah kebanggaan karena suatu value (nilai IPK) dan juga karena suatu position (jabatan ketua umum). Tapi ketika saya tidak mendapat beasiswa, yang terjadi adalah pemikiran saya semakin berkembang, berani mengambil keputusan, berani mengambil resiko, belajar melakukan pemasaran, dan lain sebagainya. Hal tersebut sangat berbeda dan akan sangat terasa berbeda ketika kita sudah merasakan bahwa diri kita naik satu tingkat ke level yang lebih tinggi apabila kita mencoba melakukan hal yang baru.

Demikian sedikit cuplikan tentang kehidupan saya yang naik turun seperti roda, namun selalu berputar dan tidak akan pernah diam. Sekali lagi saya ingin menitip pesan kepada para sahabat sekalian. Allah tidak pernah berbohong dengan apa yang sudah dijanjikan dan diucapkan-Nya. Bahwa "Di balik suatu kesulitan, pasti ada suatu kemudahan".

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat
Salam unyu dari saya ^^

Imamboll



Tulisan ini diikutsertakan pada Lovely Little Garden's First Give Away 




Artikel Catatan si Boll Lainnya :

43 komentar:

  1. Saya juga pernah jualan Sulai mas Imam. Buat sendiri, lalu dijual ke teman2. Lumayan juga waktu itu. Tapi berhenti setelah lahir anak ke 4. Makin repot, ngga kepegang, sebab waktu itu blm punya asisten.

    Terimakasih partisipasinya, tercatat sebagai peserta Lovely Little Garden's First Give Away.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ternyata kita sama2 pernah jualan sulai ya bunda lahfy ^^

      terima kasih bunda, semoga makin banyak yg daftar di GA nya

      Delete
  2. Nah itu dia salah satu hikmah belum dpt beasiswa lagi
    pikiran jadi makin hidup, krn kadang zona kenyamanan bisa mematikan kreatifitas kita..

    semoga sukseeesss

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya sepakat mas insan

      banyak orang ingin selalu berada di zona aman, tapi akhirnya ya begitu2 saja nasib mereka, sekali kali memang harus berani lepas dari zona aman agar semakin kreatif

      Delete
  3. Wah hebat euy Mas bisa dapet beasiswa dua tahun berturut-turut. Mestinya sih tiga ya. Tapi mungkin belom rejeki. Etapi malahan bisa dapet uang lebih banyak ya dari usaha sendiri...

    ReplyDelete
    Replies
    1. semua kalo mau berusaha pasti dapet kok mas, sebenarnya waktu kuliah itu banyak sekali beasiswa, tinggal kita mau berusaha untuk bersaing, itu saja

      Delete
  4. kereen uy dapet beasiswa..
    banyak hikmahnya dari tulisan di atas,,
    makasih sudah berbagi..

    sukses ngontesnya yaaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih teh Nchie ^^

      ayok teteh ikutan GA juga

      Delete
  5. Masya Allah ... Imam yang sama sekali tak Unyu :D
    Dirimu dewasa sekali. Sy salut sekali dengan kisah anak muda yg gigih seperti ini. Barakallah ya ... semoga hidupmu ke depan semakin baik dan semakin baik. Indahnya bila kelak anak2 saya memiliki semangat seperti ini.

    Semoga menang GA-nya ^__^

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin mbak Mugniar, terima kasih doanya mbak

      semangat bisa diajarkan dari kecil mbak, orang tua saya dulu hanya berpesan agar ketika kuliah saya tidak buang2 uang, itu saja mbak, pesan singkat namun sangat berharga

      Delete
  6. anak2 muda memang sebaiknya berpikiran st mas Imam ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bunda, mumpung masih bisa berkreasi dan kuat melakukan aktivitas yang banyak

      Delete
  7. emank mantab dari noll nih semulai tak dapat beasiswa akhirnya mendapatkan beasiswa tersebut semoga bermanfaat bagi yang lain ceritanya yah

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih mas udah berkunjung kesini

      semoga bisa menjadi penyemangat bagi semuanya mas

      Delete
  8. Semua ada hikmahnya ya Mas ;)

    Aku juga suka SULAI lho...

    Gudlak di GA ini ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih bunda, sudah menyukai dagangan saya ^^

      semoga hamas cepat sembuh ya bunda

      Delete
  9. ahh, sama nasib PPA-nya. saya juga alumni tu, hehe

    by the way, saya pernah denger ini di jalanan di Tegal: "Sulee..sulee.. susu kedelee.. ennaaak.." suara rekaman seorang anak kecil. Inikah produknya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah mas, lumayan gede uangnya

      untuk sule saya, nggak sampek tegal mas, ini produk jember saja mas, produk rumahan ^^

      Delete
  10. sebenarnya memperoleh beasiswa itu memiliki hal yang postif, bukan cuma kebanggaan, tapi ada usaha dalam memperjuangkan beasiswa tersebut, kemudian hikmah selanjutnya dengan tertutupnya kemungkinan untuk mendapat beasiswa, ternyata hal itu malah membuka pintu rejeki lainnya...dan memang semua peristiwa yang kita alami ada makna dan hikmah yang terkandung didalamnya...salam, semoga menang lomba ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah mas, yang penting udah berusaha sebaik mungkin untuk meringankan beban keluarga

      terima kasih mas atas doanya ^^

      Delete
  11. Kisah yang menarik untuk disimak.
    Sukses dengan giveawaynya ya...
    Sukses selalu menyertaimu. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih mas....

      semoga artikel ini bisa membawa manfaat

      Delete
  12. Alhamdulillah... selamat ya Mas.
    Keren, ip nya bisa ampe 3+. dapet beasiswa lagi. :D
    Akhirnya gueh harus bilang WOW. :D

    Salam unyu juga, Mas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih mas buat kata "WOW" nya

      semua itu juga berkat usaha dan doa juga mas, sampeyan juga bisa kok untuk mendapatkan yg lebih dari saya ^^

      Delete
  13. beasiswa PPA sekarang lumayan besar ya ...
    bisa mengambil hikmah dari kesulitan, itu luar biasa ...
    Semoga sukses ngontesnya mas ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas, awal 2009 PPA 300rb, sekarang di tahun 2012 udah jadi 350, tahun depan katanya mau naik jadi 400rb mas

      terima kasih mas, ayok ikutan ngontes juga mas ^^

      Delete
  14. kisah yang sangat inspiratif, terutama bagi saya yang sampai saat ini masih belum bisa mewujudkan mimpi untuk kuliah, salah satunya terkendala biaya.
    Terima kasih telah berbagi semangat, Mas Imam.
    Semoga sukses giveawaynya. Amin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya doakan cita2 sampeyan bisa diwujudkan kepada anak anak sampeyan suatu saat nanti mas

      cita cita memang harus dikejar untuk diwujudkan mas ^^

      Delete
  15. jaman sekolah aku malah lebih kreatip cari duit
    maklum anak kos yang kirimannya mepet sementara hobi ke gunung ga bisa ditahan
    setelah kerja malah merosot dan cuma bisa nyuruh ibue nyukup nyukupin gaji :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin harus lebih digenjot lagi mas, zona aman tidak selalu menjadi pilihan terbaik mas, sebenarnya banyak potensi lho mas yg bisa dikembangkan

      Delete
  16. Ceritanya hero beneran ini. . .
    Beasiswa dapet = Hero. .
    Dapat tambahan uang = Hero.

    Selamat ngontes, mas. . . :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. mbak Idah juga Hero lho mbak

      segera buat cerita hero juga mbak ^^

      Delete
  17. saya slalu salud sama orang2 yang gigih membiayai hidupnya sendiri saat sekolah! Generasi muda seperti inilah yang harusnya banyak dicetak di Indonesia. Bukan yang doyan tawuran atau demo rusuh!
    Semangat mas!

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe, saya jadi bingung mbak

      selain aktif nyari uang, saya juga aktif demo juga lho mbak ^^

      Delete
  18. lumayan beasiswanya bisa bantu beban ortu

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas, sangat membantu orang tua

      terima kasih mas udah berkunjung

      Delete
  19. selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan ya... salam kenal makasih udah mampir ke blog kuw...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, terima kasih juga udah kesini

      salam kenal ya mbak ^^

      Delete
  20. terkadang, untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, kita harus melalui sebuah hambatan/ketidaknyamanan terlebih dahulu yaaa... dan disitulah sebenarnya tersimpan sebuah pembelajaran bagi kemajuan kita di masa depan.

    salut dengan kegigihannya, semoga sukses selalu yaaaa.... jg untuk GAnya, good luck! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih mbak alaika

      dalam mencari sesuatu yg enak, memang harus merasakan yg tidak enak dulu

      ayok mbak ikutan juga di GA bunda lahfy ^^

      Delete
  21. Manteeep dah Mas Imam...
    Waw angkatan 2008 ya... hmmm...
    Salam unyu juga :P
    Moga menang \:D/

    ReplyDelete
    Replies
    1. kenapa mbak una kalo angkatan 2008?

      ayok mbak ikutan, biar menang juga ^^

      Delete
  22. Setelah nama Mochammad Imam Syamsul Arifin tak tertempel lagi, justru itu menjadi pemicu untuk bangkit dan menjadi hero, setidaknya bagi diri sendiri ya, Mas. Mantaps.... Saya jadi teringat dulu ketika kuliah sambil jualan koran di perempatan kota, hehe....

    Sungguh tidak salah bila tulisan menjadi pemenang di GA ini. Sangat menginspirasi. Selamat ya, Mas.

    ReplyDelete

Silahkan menuliskan komentar Anda tentang postingan di atas
Semoga tulisan di atas bermanfaat bagi Anda ^^

Note :
1. Komentar dengan Link Hidup akan di delete.
2. Komentar saya moderasi untuk menghindari komentar yang tidak pantas

Scroll to top