Selamat pagi para sahabat sekalian, semoga hari selasa ini adalah hari yang membawa berkah untuk Anda.
Pada kesempatan ini, saya hanya ingin memberikan sedikit tulisan kepada sahabat sekalian. Setelah beberapa hari nggak aktif ngeblog karena kesibukan mencari cari tiket dan penginapan untuk emak bapak yang mau dateng ke wisuda saya akhir bulan ini. Saya akhirnya kembali dengan sedikit curhat kepada para sahabat blogger sekalian.
Beberapa hari yang lalu saya menelepon bapak saya, saya mengutarakan keinginan saya untuk langsung bekerja setelah lulus sarjana dan tidak melanjutkan kuliah lagi ke jenjang profesi Apoteker. Saya memilih hal tersebut karena saya mengetahui kondisi keuangan orang tua saya, nggak mungkin lah saya meminta uang yang cukup banyak dalam waktu singkat untuk membayar uang masuk kuliah tersebut.
sumber |
Saat ini saya benar benar bingung, di satu sisi saya ingin kuliah lagi biar nanti lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan, di sisi lain saya mengetahui kondisi perekonomian orang tua saya tidak terlalu baik. Semua ini memang membingungkan buat saya, karena dalam waktu singkat saya harus mengambil keputusan. Apalagi kalo ingin kuliah lagi.
Saya sempat ngedrop beberapa hari ini, karena bagi saya memikirkan masa depan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Saya juga ingin meraih cita cita saya setelah ini. Namun saya juga tidak mau terlalu memberatkan orang tua saya yang hidup dengan kesederhanaan di kampung halaman di Jombang.
Meskipun demikian, saya yakin setiap orang tua pasti akan menyediakan uang tersebut untuk pendidikan anak anaknya. Meskipun tidak ada uang di rumah, setiap orang tua pasti akan mencari dan mendapatkan uang tersebut untuk anaknya. Terlebih lagi jika untuk pendidikan atau sekolah. Sehingga saya menjadi kasihan dan iba bila melihat hal tersebut. Tragedi orang tua berhutang di bank, tetangga, KSP, dan lain lain pasti akan terjadi di orang tua saya juga.
Akhirnya, saya hanya bisa berdoa dan berusaha untuk mencari jalan yang terbaik. Dan satu hal lagi yang akan selalu menjadi pegangan dan motto hidup saya.
Untuk Meraih Sebuah Kesuksesan Memang Membutuhkan Pengorbanan
Emak Bapak? Mksudnya neneknya ya, mas? :)
ReplyDeleteSemoga diberi kemudahan dan selalau ada jalan untuk setiap rencana mas imam. . . :)
Tetap semangat, berdoa dan ikhtiar. . . ^_*
kalo di tempat saya emak itu artinya ibu mbak
Deleteamin mbak idah, terima kasih atas semangat dan doanya, semoga sukses juga buat sampeyan mbak ^^
pasti itu mas, kerja keras buat dapetin cita2 sapa tau ntar bisa lanjut buat apotekernya gitu :D
ReplyDeleteiya emang begitu mbak maunya, bekerja dulu, nabung, terus kuliah lagi, kerja lagi, dan seterusnya sampai cita cita tercapai ^^
DeleteJika sekarang belum bisa kuliah ya bekerja dulu mas. nanti kalau sudah ada rejeki bisa dilanjutkan lagi.
ReplyDeleteSemoga ada jalan lain yang bagus dan diridhoi Allah Swt
Saya dulu masuk Akabri bukan karena ingi meringankan beban orangtua tapi ingin gagah,
Salam hangat dari Surabaya
amin pak dhe, terima kasih doa dan semangatnya ^^
Deletesalam kopi hangat juga dari saya untuk pak dhe ^^
jangan bilang bilang soal utang ah
ReplyDelete*pedih jendral.... :D
wkwk, ketahuan nih mas kalo sama2 jadi nasabah ^^
Deletehaha orang hidup ga punya utang rasanya kurang nendang, bro...
Deleteya begitulah hidup bang, harus berhutang untuk perjalanan sehari2
Deletesambil kerja saja mas... saya juga pernah seperti itu.... yakinkan saja niat baik pasti ada jalannya kok... percaya deh... cita cita tetap tidak boleh hilang cuma terkendala uang saja.... terlalu mudah kalau itu mah...:)
ReplyDeleteterima kasih mas atas usulan dari sampeyan, mohon doanya saja agar diberi kemudahan oleh Yang Maha Kuasa, amin...
DeleteIni memang dilema juga ya. Di satu sisi cita cita mulia memang harus mendapatkan dukungan, dan disisi yang lain ada keterbatasan ada kendala yang juga tidak mudah untuk diatasi dengan Instant. Ini soal waktu saya kira. Tetaplah kobarkan semangat meraih cita cita dan berusaha sebaik mungkin mewujudkannya. Insya Allah akan ada jalan keluarnya
ReplyDeleteTerima kasih kang asep atas motivasi dan doa yang diberikan
Deletebendera semangat akan terus saya kibarkan mas untuk meraih cita cita ^^
saya dulu kuliah sambil kerja, maka S1 saja delapan tahun baru lulus, saat wisuda, teman2 seangkatan sudah sepi, hehe...
ReplyDeleteSemangat dan berdoa Mas, semoga sukses selalu
saya kuliah S1 juga nyambi kerja mas, dan alhamdulillah lancar, skrg sudah mau lulus
Deletekalo dulu sekolah belum terlalu mahal mas, jadi dari tabungan masih bisa utk modal kuliah, kalo sekarang, kalo udah 20jt+++ ya belum kuat mas juragannya
terima kasih mas azzet untuk motivasinya ^^
mending kerja dlu yo Le...ntar udh sdkt mapan bar nyambi kuliah. tp klo ortu keukeh kamu kuliah lg..ya nurut. semua psti ada jalannya tuh.
ReplyDeleteganbatte!
nggeh budhe mimi, saya nunggu karepe orang tua dulu
Deleteterima kasih ya budhe motivasinya, hehe ^^
Terus ikhtiar mas Imam... Kita tak pernah tau rahasia Allah. Kita takkan pernah menyangka kapan kita bisa mendapat balasan dari semua amal ibadah kita dimasa lalu. Tetap berpikir positif pada Allah... tak ada yg tak mungkin.
ReplyDeleteiya bunda niken, saya serkarang juga lagi menimbang nimbang baik buruknya juga, semoga nanti yang terjadi adalah sesuatu yang paling baik untuk saya dan juga keluarga
DeleteWhowww... Sudah mau wisuda. Selamaaaaaaaaaaaaattt.. :D
ReplyDeleteHmmmmm,. Saya juga dulunya seperti itu. Sempat pikir-pikir lagi untuk mengambil pendidikan profesi atau tidak. Tapi ujung-ujungnya tidak saya ambil, pastinya dengan berbagai pertimbangan, yang paling utama adalah karena bidang pekerjaan yang ingin saya tekuni tidakk membutuhkan pendidikan profesi. Hmmm,. Memang harus dipersiapkan matang-matang,.
Semoga sukses yaaa.. :D
terima kasih mbak Armae
Deletekalo boleh tahu sampeyan di bidang apa mbak, kalo saya membutuhkan profesi mbak untuk lapangan kerja yg lebih luas, tapi semoga jalan yang saya pilih nanti adalah jalan yang terbaik
Selamat atas kelulusannya...
ReplyDeleteApapun itu, entah kuliah atau bekerja, smoga menjadi keutusan terbaik
terima kasih pak mars atas motivasi dan ucapan selamatnya
Deletesemoga apa yang saya pilih adalah yang paling tepat untuk saya
Insya Allah, ihtiar dan doa akan memberikan jalan terbaik.
ReplyDeleteSelamat atas wisudanya.
Salam sukses selalu :)
amin....
Deleteterima kasih ya mas yayat suntikan motivasinya
saya memang tidak mesti berurusan dengan kuliah lanjutan seperti profesi (apoteker atau koas, ya yang mirip2 seperti itulah)..
ReplyDeletetetapi saya bercita - cita ingin sekali melanjutkan ke jenjang s2, dan terus menuju harapan utama saya menjadi seorang staf pengajar.. :)
sama juga kondisinya, saya pun tidak memiliki dana yang cukup.. sejatinya sih ada tetapi saya tidak ingin memberatkan orang tua.. dengan modal ijazah yang sama miliki, akhirnya sayapun melamar pekerjaan..
ya ketimbang nganggur, sekalian nabung untuk meneruskan yang ingin diteruskan sebelunya.. :)
wah, nasib kita ternyata sama ya mas affan
Deleteterima kasih mas udah berbagi pengalaman hidup, hal tersebut pasti akan berkesan mas suatu hari nanti, hidup itu tidak harus langsung final, pasti ada step by step (kata ustad di rumah saya)
udah kerja dulu sob, ntar kl msh mo kuliah baru deh lanjutin, ya gak ... hehehey :D
ReplyDeleteoke mas bro, usulan ditampung dulu, nanti akan saya timbang dulu kemudian memutuskan hasilnya ^^
DeleteKang ... Almarhum bapak saya pernah ngomong gini, belajar angka itu selalu dimulai dari bulatan angka nol, jika sudah bisa lanjutkan pada angka 1 dst. Setiap tahapnya, ada tantangan tersendiri dan itu melekat sehingga ketika mencapai angka 9, tinggalah menggabungkan angka itu sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Dasar inilah, maka selepas saya lulus dari tempat sampean saat ini belajar (kita satu almamater hhhh), saya pun bekerja apa saja. Dan setelah beberpa waktu ternyata ada banyak jalan mendapatkan pekerjaan.
ReplyDeleteJadi, dengan diawali istiharah, mulailah bikin perencanaan, jika pingin terus kuliah semantra kondisi kurang mendukung, maka bekerjalah dengan belajar membuat bulatan nol, Insya Alloh pada langkah berikutnya akan banyak peluang menembus cita-cita jadi apoteker plus punya apotik sekalian.
Semangatb.. salam hangat dari Blitar
terima kasih atas saran dan motivasinya mas Ies
Deletenanti saya akan memikirkan kembali mas, menimbang baik dan buruk serta membuat planning ke depannya
kalau boleh tahu, sampeyan dulu fakultas mana mas??
semoga apapun itu jalan keluarnya nanti merupakan keputusan yg terbaik.. terus berdo'a & berusaha ya :)
ReplyDeleteiya bunda, doa dan usaha tidak akan ketinggalan pada hari hari ini
DeleteUrun cmungudh ae yo, Cak! Selamat and congratulati0n! :-)
ReplyDeletematur nuwun mas eksak ^^
DeleteSelamat, satu jenjang sudah terlewati :)
ReplyDeleteKalo anak Farmasi insya Allah bisa cepat dapat kerjaan, ntar kumpulin duit baru kuliah apoteker lagi.
Ada teman saya seperti itu. Kuliahnya di SMK jurusan Farmasi (dulu namanya SMF) trus dia kerja dulu jadi asisten apoteker. Tahun depan baru kuliah di Farmasi UNHAS. Walau perempuan, dia kuat kuliah sambil kerja. Jadi kalo sore dia jadi asisten apoteker di apotek.
SY lupa apakah dia langsung kuliah apoteker atau tahun berikutnya. Setelah itu dia keterima di Depkes. Nah, beberapa lama kuliah dia dapat beasiswa S2 ke Australia. karirnya alhamdulillah bagus, sekarang sudah pindah ke Jakarta (dari depkes Kendari ke depkes Jakarta).
Mudah2an sukses dan ilmunya berkah ya Imam :)
terima kasih ya mbak atas suntikan motivasinya, semoga saya bisa mengambil hikmah dari cerita teman sampeyan itu tadi mbak
Deleteseoga pilihan yang saya jalani adalah pilihan yang terbaik
yang paling utama dekatkan diri pada Alloh. karena Alloh lebih tahu, mana yang terbaik untukmu di hari nanti.
ReplyDeleteSemoga kesuksesan selalu menyertaimu sobat. :)
amin mas erwin... terima kasih mas sudah disupport
Deletebener mas, semua ada pengorbanannya :D
ReplyDeletethere's a will there's a way ...
semoga pengorbanan yang sudah dikorbankan membawa berkah mas untuk masa depan
Deletelagi curhat nih ceritanya sob!. oke, saya ikut ambil bagian dikit di komentar tentang apa yang terbaik. menurut hemat saya, sobat termasuk anak yg memahami org tua. disisi lain orang tua juga mengharapkan sobat lebih baik dari mereka. intinya adalah komunikasi kawan. berkomunikasi dg orang tua (curhat begitu). sampaikan apa yg sobat ingin lakukan dg pertimbangan yg bisa diterima oleh ortunya. mungkin jawaban ortu bisa sepakat atw justru bertentangan dg maksud dan tujuan sobat.
ReplyDeletePertimbangan lainnya bisa sobat buat secara logika. logika adalah hal yg saya sukai. logika yg saya maksudkan adalah membalikan posisi. bagaimana pola fikir sobat ketika hal ini terjadi kepada pada anak sobat kelak. bagaimana sikap anda sebagai orang tua. jika sobat bisa menemukan jawabannya sendiri, maka itulah jawaban yang paling baik yg bisa menjadi bahan pertimbangan!. Semoga sukses kawan.
terima kasih kawan atas komentarnya yang panjang lebar ^^
Deleteini nih baru sahabat blogger yang komennya top bgt, hehe
sebagai sesama jiwa muda, terima kasih ya mas atas sarannya, saran tsb sangat bermanfaat untuk saya, sayta kemarin plng kampung juga ingin curhat dengan orangtua saya mas untuk membicarakan tentang kedepannya bagaimana