Beberapa hari yang lalu, saya bersenda gurau dengan teman teman di kontrakan BTN Mastrip H-21. Guyionan kami sangatlah manis, namun mengandung makna sejarah yang cukup tinggi. Karena sambil bergurau, kami juga mengingat ingat kembali masa lalu kami di saat kecil. Masa yang indah, masa yang bebas, dan juga masa pertumbuhan tentunya, hehe
Pada saat itu, kami bercerita tentang beberapa permainan yang pernah kami nikmati semasa kecil. Permainan yang sederhana, namun memiliki banyak manfaat bagi kami di saat itu. Salah satu manfaat yang paling utama dalam permainan tersebut tentunya adalah tentang bagaimana cara kita bersosialisasi dengan teman dan juga bagaimana caranya kita berkomunitas dengan baik. Saya rasa dua hal tersebut yang membuat anak anak jaman dulu pasti kenal dengan tetangga kanan kiri rumah. Hal ini sangat berbeda dengan anak jaman sekarang yang mulai bermain playstation di rumah atau bahkan main game online di rumah.
Pada kesempatan ini, saya ingin mengingatkan kembali kepada Anda beberapa permainan di waktu saya masih kecil. Dan saya rasa akhir akhir ini sudah menunjukan kepunahannya karena sudah jarang saya melihat anak anak melakukan permainan tersebut.
1. Permainan Kelereng / Gundu / Neker
sumber |
Permainan kelereng atau dalam bahasa Jawa di tempat saya dinamakan nekeran adalah permainan yang unik namun dapat membuat anak anak berlatih ketelitian dan juga bagaimana menganalisa untuk mengambil keputusan. Karena dalam permainan kelereng, setiap pemain memiliki tanggung jawab sendiri terhadap kelereng jagoannya dan juga kelereng yang dia pertaruhkan.
Ada banyak jenis permainan dalam kelereng, ada yang disebut wok wok'an, ada yang disebut pot pot'an, dan yang paling seru ada yang dinamakan serambangan. Selain banyak jenis permainannya, dalam permainan kelereng juga memiliki beberapa variasi dalam melakukan shooting atau kalau dalam bahasa jawa disebut nuju, dan dalam bahasa indonesia disebut menembak.
2. Permainan Petak Umpet alias Hide and Seek atau Obak Delik
sumber |
Permainan petak umpet sejatinya memang bukan berasal dari Indonesia. Namun permainan ini cukup dikenal di Indonesia dan di seluruh wilayah nusantara. Permainan ini memiliki banyak variasi dalam aturannya, salah satu variasa yang ada yaitu dengan adanya ikon, maskot, atau jumprit yang harus dijaga oleh anak yang menjadi korban petak umpet.
Dalam permainan ini banyak hal yang dilatih untuk anak anak. Mulai dari belajar menganalisa lokasi yang sulit ditemukan, belajar berlari, belajar untuk mengenal menang dan kalah, dan yang paling penting yaitu belajar menerima tanggung jawab ketika jadi korban, karena ketika menjadi korban kita harus mencari teman teman kita yang sedang bersembunyi.
sumber |
Permainan gasing atau ketika ditranslate dalam bahasa Jombangan dinamakan kekean adalah permainan jaman kuno yang sudah sampai di Indonesia. Gasing umumnya terbuat dari kayu, namun pada saat ini ada pula gasing yang terbuat dari plastik. Ada berbagai macam bentuk gasing yang pernah saya ketahui, ada yang berbentuk gasign genuk dan gasing peluncur.
Gasing genuk adalah gasing yang bagian badannya lebih besar dari lehernya, sedangkan gasing peluncur adalah gasing yang memanjang dari leher ke bagian badannya. Cara pemakaian gasing umumnya dengan menggunakan tali yang dibuat dari pohon rami, tapi ada pula yang menggunakan dari tali rafia yang digulung.
sumber |
Untuk lebih jelasnya tentang Gobak Sodor atau di tempat saya dinamakan Sodoran, monggo berkunjung di blog permainan anak.
5. Permainan Benteng
sumber |
Permainan benteng ini biasa disebut dengan rerebonan di daerah Jawa Barat. Kal di daerah jombang, permainan ini dinamakan benteng bentengan. Tujuan utama dari permainan ini adalah saring menyerang benteng. Caranya adalah dengan adu kuat berlari 1 orang dari masing masing benteng. Dan yang kalah kemudian ditangkap di benteng. Tim yang menang adalah tim yang banyak menangkap dan juga nantinya berhasil menangkap semua lawan. Sehingga dikatakan bahwa benteng lawan telah dikuasai.
Demikianlah 5 permainan anak yang menurut pengamatan saya sudah mendekati kepunahan. Saya berani mengatakan demikian karena di tempat saya sudah jarang anak anak yang memainkan permainan tersebut. Karena mungkin orang tuanya lebih sua anaknya bermain dalam rumah yang bersih dengan bermain mobil mobilan plastik, dan segala jenis permainan plastik lainnya.
Bagaimana dengan di tempat Anda, apakah anak atau cucu Anda juga tidak mengenal permainan ini???
Semoga permainan ini tidak punah karena ulah kita yang tidak menghargai budaya negeri ini. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Kalau dulu, saya suka main mul-mulan...
ReplyDeleteSekarang sudah punah beneran
waduh, kalau mul mulan itu yg bagaimana pak mars??
Deletesaya tidak pernah tahu
waaah jadi pengen maenan waktu kecil. Bentengan sama petak jongkok favorite gia nih
ReplyDeleteapalagi tuh mbak gia petak jongkok, baru lagi nih mainannya
DeleteKalaw permainan kaya ini , nah si A.Y.Indrayana mungkin bisa memberikan komentarnya? Hiheiheiheiheiheieee
Deletekenapa emangnya kang asep, kok mas AY indrayana yang tahu
Deletemas sampeyan di jember kuto yo? aku di jember ndesit nya.. he hee... dan ada permainan yang kayaknya dah bener2 punah kalau di kampung ndeso saya. waktu kecil namanya "pek2an wayang". asalnya berupa gambar tokoh2 wayang yang dibuat di kartu dengan ditandai nomer. dulu yang memproduksi namanya 'gunung kelud'.
ReplyDeletepermainannya,, hampir sama dengan main ceki, kartu wayangan2an tadi dikocok dan siapa yang bisa yang nomernya besar, yang menang. dan dia berhak ngambil gambar2 yang dipakai untuk taruhannya... susah juga menjelaskan dengan tertulis ya.. tapi ya kira2 spt itu... :-)
ya mas, tapi saya pendatang, saya kuliah di jember, saya aslinya jombang
Deletekalo ermainan seperti itu, di jombang juga ada, namanya wayangan, ya memang hampir sama kayak main kartu mas, tapi ini tanpa uang, jadi bukan judi, hehe
salam kenal ya mas ^^
iya salam kenal juga. wah berarti sama ya tentang wayangan itu. dan maian itu kayaknya di kampung saya sudah punah. o ya, saya asal dari pojoknya jember. di desa jombang sebelah barat kencong. tapi saya tinggal di jakarta.
Deleteakhir bulan oktober kemarin saya dan istri abis liburan ke jember. sempat jalan2 ke rembangan, jalan2 ke alun dan masjid al baitul amin dan cari oleh2 di sultan agung. coba dulu dah kenal sama blogger jember, kan bisa sekalian ngobrol2 ya...
iya mas, saya tahu lokasi jombang itu dimana, saya dulu pernah kesana waktu ada banjir kencong di tahun 2009, saya jadi tim sar waktu itu, saya menginap di rumah temen di daerah jombang
Deleteya nanti kalau ke jember lagi bisa ketemuan mas, ada lumayan banyak blogger jember mas, nanti bisa kumpul2 bareng ^^
saya paling seneng main gobak sodor sama benteng-bentengan. Bahkan sampai gak peduli kaki babras bundas karena jatoh main tetep lanjut.
ReplyDeletewah, kok sama ya mas
Deletemungkin kita sama sama punya bakat lari mas, kan kedua permainan tersebut butuh kemampuan berlari dan kemampuan mengecoh yg cukup
klo dulu sering maen dokter2an dan kawin2an,,kok skrg ga ada yak ?? wkwkwkw
ReplyDeleteehh,,maaf prlu dipermanis bahasanya..pengantin2an :D
Deletesoale yg dulu main begitu sekarang udah pada kawin beneran mi, hehe
Deletekalo dokter2an, kayaknya gak bisa mi, sekarang udah pada banyak dokter palsu, takut ditangkep pak polisi waktu polisi polisian, hehe
Kalo tak benteng kok dari dulu aku ra mudeng ya...
ReplyDeletePaling asik gobag sodor...
waduh, kalo nggak ngerti ya gpp mbak, mungkin emang beda nama gitu di daerah sampeyan
Deletekalo gobak sodor emang seru banget mbak
Nope, gak ngerti bukan karena beda nama, ya karena nggak ngerti cara mainnya aja hihihi :P *bego amat ya eike*
Deletesampeyan bukan bego mbak, kalo nggak tahu gak mesty bego kok
Deletekalo pengen tahu lebih jelas, ada banyak referensi blog permainan anak anak tempo dulu, banyak juga di om google
Wah iya tuh dulu doyan banget main kelereng ...
ReplyDeleteSekarang memang gak pernah saya lihat. Anak saya juga gak main gituan lagi walau punya he he.
Trims :)
ya sekali kali nanti diajak main kelereng dong mas anaknya, biar bisa meneruskan budaya bangsa, hehe ^^
DeleteHal terpenting yang hilang dari permainan jaman dulu adalah nilai interaksi sosial. Permainan jaman dulu telah tergantikan dengan aneka mainan elektronik dengan dukungan gadget, smartphone dan sejenisnuya yang kesemuanya cenderung dilakukan secara individual.
ReplyDeletemakanya mas ies, sekarang seharusnya mulai merubah kbiasaan anak anak kecil di sekitar kita, agar lebih bersosial lagi
Deletepaling tidak ya anak kita atau adik adik kita, kalo tidak ada yang melakukan permainan itu lagi, siapa yang akan melestarikan
saya pernah main kelima-limanya ... kalau anak sekarang, mainnya beralih ke digital ya..
ReplyDeleteiya as, semua ganti ke digital, bahkan banyak orang tua yg membiarkan
Deletewaktu kecil yg paling saya suka dari kelima permainan di atas adalah permainan adu kaleci (kelereng) :)
ReplyDeleteayo mas, kapan kapan adu kelereng sama saya, hehe
DeletePermainan gasing dan benteng saya belum tahu, waktu aku kecil juga nggak ada, mungkin di daerah lain itu ya mas.
ReplyDeletemungkin di daerah sampeyan nggak ada ya mas, kalo 2 permainan itu di tempat saya dulu jadi permainan favorit mas erwin
Deletebener je sekarang kayaknya aku dah jarang ngelihat yang seperti itu kemana yah permainnaya apa ganti dengan game yah saat ini
ReplyDeleteyang bener ganti dengan gam game di smartphone mas, soale sekarang banyak anak SD punya smartphone, bahkan ada juga yg punya BB, saya jadi geleng geleng mas
DeleteAnak-anak sekarang lebih suka sms an dan nonton TV ya mas.
ReplyDeleteTerima kasih artikel nostalgianya
Salam hangat dari Surabaya
nggeh pak dhe, selain itu juga main smartphone dhe, bahkan ada juga yg main game di komputer dhe
Deletehahaha
ReplyDeleteternyata yang membuat begini juga kita juga ya bang
kita yang melupakannya
ya terkadang memang kita juga bang yang melupakannya
Deletebanyak juga orang tua yg justru suka anaknya diem di rumah daripada bermain dengan temen temennya di luar, saya pikir hal tersebut seharusnya dihindari, namun tetap dalam pengawasan orang tua
jaman skrg sih, anak2 kecil lebih suka nongkrong di warnet sob..
ReplyDeletesemua permainan di atas itu kalah gara2 adanya facebook.
mereka lbh mengenal facebook ketimbang 5 permainan di atas.
sedih rasanya melihat kenyataan ini.
tp faktor lain jg berpengaruh sob, seperti sudah tidak adanya tanah lapang utk bermain, karena semua sudah dipenuhi dgn perumahan.
ya memang begitulah mas kondisi saat ini, apalagi kalau sudah hidup di kota, masalah anak anak juga akan semakin kompleks, hingga taman bermainpun tidak ada
Deleteini permainan saya dulu waktu kecil.... seneng sekali saya main ini.. setiap istirahat sekolah pasti main semua permainan diatas... tergantung musim tentunya..
ReplyDeletepermainan ini di jakarta sudah punah hehhehe
saya juga mas, sebenarnya masih banyak permainan lainnya, tapi saya juga sudah sedikit lupa, mau nyebutkan 7 aja nggak sanggup ^^
Deleteanak jaman sekarang lebih akrab dengan PS
ReplyDeleteiya bunda, apalagi PS sekarang sudah merambah desa, harganya juga semakin murah saja sekarang, jadi banyak uang saku anak dipake maen PS
Deletenmor 4 dan 5 saya baru tahu ada permainan seperti itu, dulu waktu kecil sy belum pernah mengalaminya :)
ReplyDeleteiya mas, mungkin di tempat sampeyan tidak terkenal permainan ini, kalau di jawa timur ini cukup terkenal kok mas
DeleteLima permainan masa kecil ini termasuk permainan abadi, dari jamannya saya kecil sampai anak saya sudah besar, permainabn ini masih ada dan dilakukan anak-anak di tempat tinggal yang lama maupun yang baru.
ReplyDeletesemoga permainan ini tetap abadi dan masih digunakan oleh generasi pendatang mas abi sabila
Deletebersyukur selain sy maish mengenalkan ke mereka, waktu TK sklhnya anak2 sy secara rutin ada kegiatan mengenalkan permainan tradisional.. Lucunya masuk kurikulum gitu.. Jadinya anak2 sy masih kenal sm permainan tradisional :)
ReplyDeletealhamdulillah bunda, mungkin kurikulum tersebut perlu disampaikan ke persatuan guru TK se Indonesia, agar anak TK nggak terlalu cepat dewasa dengan kurikulum modern seperti sekarang
Deletesaya paling suka gobak sodor. namanya di kampung saya blodor. nekeran di kampung saya namanya dir-diran.
ReplyDeletewah, namanya asik juga mas, kalau boleh tahu, sampeyan dari sunda ya?
Deletegw paling suka bentengan tuh sob, tapi seringnya jaga mulu, hehehehe ... :p
ReplyDeletekalo sering jaga biasanya yang gendut mas, kalo kurus seperti saya disuruh lari terus, wkwkwk
Deletekemajuan teknologi ikut mempengaruhi punahnya permainan anak2 seperti dulu, sekarang anak lebih suka nongkrong di tempat PS dan sejenisnya.
ReplyDeleteDidah juga dulu waktu kecil suka maen loncat menggunakan karet gelang (orang sunda menyebutnya sepintrong), tp kini hampir tidak pernah ditemukan lagi bahkan di sesa tempat Didah dilahirkan pun. salam buat semuanya by Didah admin www.hoteldibandungs.com
owalah, ini webnya mbak didah toh, saya nggak tahu mbak, maaf ya ^^
Deletekalo di tempat saya mainan tersebut dinamakan lompat tali mbak, saya lupa namanya dalam bahasa jawa T.T
Wah ini benar benar Nostalgia permainan waktu kecil kita semuanya ya, Hiheiheihiee, saya jadi teringat masa kecil dulu yang suka main kelereng atau Gundu. Beli di warung pake duit 5 rupiah saja sudah dapat banyakkk
ReplyDeleteiya kalo dulu mas, saya dulu jarang beli mas, karena sering menang waktu main, jadi inget kalo lagi musim kelereng, pasti punya kelereng setoples, hehe
DeleteKalo dulu saya suka main XBOX 360
ReplyDeletewkwk bencanda
berarti kalo begitu sampeyan masih berusia 5 tahunan mas sekarang ^^
Deleteterima kasih udah berkunjung
cek ini gan, dari bang Alit! keren banget -> http://adf.ly/O50oK
ReplyDelete