Ngunduh Rambutan

Dunia perkuliahan memang dunia nyata yang pertama kali saya alami. Karena ketika berkuliah saya harus jauh dari orang tua dan juga belajar untuk menghadapi apa yang dinamakan dengan kehidupan. Saya harus bersosialisasi dengan teman baru, dengan tetangga kos, dan tentu saja dengan anak ibu kos, hehe.

Namun bukan hanya itu saja yang saya namakan dengan kehidupan. Ketika jauh dengan orang tua dan juga dengan sangu yang minim dari kampung halaman, mau tidak mau saya juga harus melakukan sebuah usaha untuk mendapatkan uang tambahan. Baik usaha di sektor formal anak kuliah maupun usaha di sektor informal.

Yang dimaksud usaha di sektor formal adalah saya mengajukan beasiswa untuk kuliah saya. Sedangkan untuk sektor informal yang saya lakukan adalah berwirausaha dan juga menawarkan jasa. Selama kuliah, banyak sekali wirausaha yang saya lakukan. Di antaranya adalah dengan menjadi guru les privat (SD, SMP, dan SMA), menjadi pedagang kaki lima di alun alun (mulai jual es sampai jual poster), menjadi tukang rongsokan (mencari barang barang bekas di kantor kampus kemudian di jual di makelar rongsokan), berjualan susu kedelai di kampus, dan yang paling keren adalah melayani servis laptop atau instal ulang bagi temen2 kuliah.

Banyak hal yang sudah saya lakukan untuk menambah uang saku dari berbagai sektor informal dan juga sektor formal. Dan alhamdulillah itu semua sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kuliah saya, kebutuhan pribadi dan juga sekedar nraktir pacar saya, hehe.

Namun terkadang ada juga masa seret alias rejeki yang turun dari Tuhan berkurang. Jadinya ya mau nggak mau cuman bisa makan sekali sehari atau melakukan puasa sunnah karena uang yang minim. Bahkan kalau ingin makan dua kali sehari ya terpaksa harus makan mie instan yang kalo beli 2 bungkus hanya 3-4 ribu rupiah.

Tapi Tuhan memang selalu memberikan jalan kepada umatnya yang mau berusaha. Kadang di masa seret seperti itu, ternyata rejeki dalam bentuk uang diganti rejeki dalam bentuk yang lain. Contohnya adalah gambar di bawah ini. 
Download Rambutan
Download Rambutan atau Ngunduh Rambutan

Ketika rejeki seret, ternyata pohon rambutan yang ada di kampus, lebih tepatnya ada di depan sekretariat UKM Pecinta Alam yang saya ikuti sedang berbuah banyak. Jadinya ya bisa saya gunakan untuk mengganti makan siang saya. Tapi tentu saja harus naik ke genteng gedung kampus dulu dan kadang kadang harus rela ditertawain sama temen kuliah dan difoto dari bawah.

Kalo saya sih nggak ngurus apa kata orang, yang penting mah perut saya terisi dan nggak nyanyi lagu keroncongan lagi, hehe

Catatan
Cerita ini adalah fakta yang dibumbui dengan sedikit lelucon
Bila terjadi kesamaan cerita berarti nasib kita kurang lebih adalah sama, hehe




Artikel Catatan si Boll Lainnya :

18 komentar:

  1. Maksudnya mengunduh rambutan gitu ya? Hehehe. Banyak banget ya yang ikut GA ini. Mau ikut juga jadi minder... Sukses ya buat GA-nya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh, ini bukan bagian dari GA lho mbak, ini hanya sekilas cerita pribadi :D

      Delete
  2. kalau upload rambutan bisa gak? hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh, saya juga belum pernah nyoba mbak lidya :D

      Delete
  3. Itu pohon rambutan milik bersama ya, Mas? :D

    ReplyDelete
  4. Mas mas... Pacarnya Mas anaknya bu kos ya heee. eh

    Owalah,, ungunduh to Mas...

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha, bukan mas, bukan anak bu kos, tapi anaknya ibu mertua, hehe

      download kan artinya mengunduh mas

      Delete
  5. Kok aku ora pernah didownloadno rambutan pas dolan Pring Kuning sam?

    ReplyDelete
    Replies
    1. lha sampeyan pas mrono pas gak metu buahe sam, piye kate isok download rambutane :D

      Delete
  6. enak kalo musim hajatan ya
    modal amplop kosong baju batik bisa makan enak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, kayaknya itu cerita pribadi sampeyan mas, hehe

      (ane gak pernah dapat undangan hajatan mas, hehe)

      Delete
    2. aku juga ga pernah diundang
      cuma modal nekat saja haha...

      Delete
    3. haha, masalahe nek gowo amplop kosong iku berbahaya kang :D

      Delete
  7. ngunduh rambutan enak dah, dimakan langsung di bawah pohonnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo saya makan langsung di atas pohon, lebih natural :D

      Delete
  8. Rejeki itu nggak harus uang.
    Bisa juga dalam bentuk makanan. Yah lumayan lah buat ngganjal perut. Apalagi dimakan sama bijinya hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bijinya nggak dimakan mas, tapi ditumbuk dulu dicampur melinjo terus dibuat emping :D

      bisa dijual juga itu mas :D

      Delete

Silahkan menuliskan komentar Anda tentang postingan di atas
Semoga tulisan di atas bermanfaat bagi Anda ^^

Note :
1. Komentar dengan Link Hidup akan di delete.
2. Komentar saya moderasi untuk menghindari komentar yang tidak pantas

Scroll to top