Sweet Moment | Menjadi Sarjana Farmasi

Kalau bercerita mengenai sweet moment, pastinya akan banyak sekali momen yang saya miliki yang ikut dalam kategori sweet. Namun karena saking banyaknya momen tersebut, saya jadi tambah bingung untuk memilih moment mana momen yang paling sweet alias momen yang paling top markotop. Tapi setelah memilih dan memilah, sepertinya momentum kelulusan sarjana adalah momen terbaik yang pernah saya alami.

Sebagai manusia yang ingin terus berkembang, saya memang bukan termasuk seseorang yang pandai ataupun seseorang yang cerdas dalam masalah pendidikan formal. Namun karena faktor keberuntungan, doa, usaha serta keyakinan, saya masih bisa meneruskan jenjang pendidikan saya sampai ke tingkat sarjana. Dan tentu saja itu semua juga berkat keluarga dan orang orang terdekat yang selalu mensupport saya.

Mengapa momen kelulusan saya menjadi seorang Sarjana Farmasi adalah momen yang paling sweet memories adalah karena untuk mendapatkannya sangat susah sekali, apalagi untuk saya yang notabene hanya anak pedagang tempe yang berpenghasilan pas pasan serta saya hanya anak singkong yang hanya bisa mengandalkan ilmu adaptasi saja.

Pada awal saya lulus SMA, saya merupakan salah satu siswa lulusan dengan nilai yang pas pasan. Namun saya ingin melanjutkan jenjang pendidikan saya ke level sarjana, dan hal tersebut direstui oleh bapak dan ibu saya dengan 1 keterangan tambahan. Keterangan tersebut adalah bahwa orang tua saya tidak memiliki dana lebih, kalo memang kuliah ya harus jual sepeda motor saya dulu atau orang tua saya hutang uang di bank.

Mendengar jawaban itu, saya mikir mikir kembali, nimbang nimbang lagi baik buruknya dan saya juga memikirkan ke depannya nanti gimana. Karena selain butuh dana awal yang cukup besar, ketika kuliah juga memerlukan biaya operasional yang tidak sedikit.

Setelah itu saya berkonsultasi dengan salah satu guru favorit saya di SMA dan saya mendapatkan jawaban segar dari beliau. Beliau bilang agar saya melanjutkan kuliah saja, karena potensi harus terus digali dan insyaallah nanti pasti akan ada jalan jika saya terus ikhtiar. Masalah dana kuliah, di perkuliahan itu banyak beasiswa, jadi saya bisa memanfaatkan beasiswa tersebut untuk biaya operasional dan SPP per semester.

Mendengar jawaban beliau tersebut, saya seperti mendapat angin segar dan kemudian bertekad untuk berkuliah lewat jalur SNMPTN atau SPMB yang biaya masuknya paling murah, hehe. Ketika akan ikut SNMPTN, saya nggak seperti teman teman yang lain yang ikut tes di bimbel a dan bimbel B. Saya hanya memanfaatkan sedikit uang saku untuk beli buku soal soal SNMPTN di pasar loak yang harganya cukup murah, yakni 15ribu. Dari buku itulah saya belajar mengenai soal soal SNMPTN dan akhirnya saya mendapat kabar bahagia bahwa saya lolos SNMPTN di pilihan pertama saya, Fakultas Farmasi Universitas Jember Jurusan Ilmu Farmasi.

Setelah menerima pengumuman tersebut, saya bukannya bahagia, tapi saya menjadi semakin bingung. Karena biaya masuknya cukup mahal bagi saya, waktu itu tahun 2008 biaya masuknya Rp 6.750.000. Saya takut uang hasil penjualan sepeda motor saya (Supra X) nggak cukup untuk membiayai itu. Akhirnya saya memberanikan diri untuk bilang ke orang tua saya mengenai biaya itu, dan orang tua saya hanya diam saja dan mengiyakan.

Keesokan harinya, saya diajak bapak membawa sepeda motor yang dipakai untuk jualan tempe (Mega Pro) untuk dijual di showroom. Disana sepeda motor itu dihargai kurang lebih 11 juta, dan setelah dipotong ini itu, uang yang didapat sekitar 10,5 juta. Dengan uang itu, 7,5 juta diberikan ke saya untuk pendaftaran masuk dan akomodasi ke Jember, sisanya uang tersebut dibawa oleh bapak saya untuk uang muka kredit sepeda baru untuk jualan tempe.

Itulah sedikit cerita mengenai masalah saya pada waktu awal kuliah. Dan ternyata masalah ketika kuliah juga nggak kalah hebatnya. Pada waktu kuliah semester 1 saya terbentur dengan keuangan yang minim, bayangkan saja hidup dengan uang 300-400ribu per bulan. Saya harus terbiasa makan 2x sehari dan kadang kadang 1x sehari karena kebutuhan di farmasi juga termasuk banyak, apalagi kertas dan internet untuk mengerjakan tugas.

Dengan tekad dan semangat, saya memiliki target untuk mendapat beasiswa di semester kedua (karena semester pertama belum ada beasiswa). Oleh karena itu saya meningkatkan semangat belajar dan akhirnya semester 1 dapat IP 3,xx. Dengan IP tersebut, saya memberanikan diri untuk submit beasiswa PPA dengan bantuan sebesar 350rb per bulan. Selain itu, mulai semester 2 saya menekuni bisnis pulsa serta menerima perbaikan computer/laptop dari temen temen kuliah. Dan hasilnya sudah mencukupi dan akhirnya saya tidak meminta uang lagi kepada orang tua untuk biaya kuliah sampai dengan wisuda karena saya selalu mendapat beasiswa hinga saya semester 9.

Begitulah sedikit lika liku hidup saya ketika menjalani dinamika perkuliahan. Uang minim, dana pas pasan, otak sedang sedang saja, dan berbagai macam kesulitan lainnya. Itulah yang membuat saya memilih bahwa menjadi Sarjana Farmasi dengan gelar S.Farm adalah salah satu momen terbaik dalam sejarah hidup saya. Karena untuk mendapatkan gelar itu, saya harus banting tulang dan juga kerja keras, bukan santai santai saja.

Demikianlah sedikit kisah dari momen terbaik saya. Banyak perjuangan dan ikhtiar tentunya akan memberikan hasil yang baik. Karena saya percaya satu hal “Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan”. Jadi harus tetap semangat dan berusaha, karena ternyata sebuah keberhasilan itu memang merupakan hasil dari kerja keras kita.


Di bawah ini adalah kumpulan fsedikit cuplikan foto yudisium dan wisuda saya. Semoga nggak menyebabkan mata anda menjadi merah karena melihat foto foto ini, hehe. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Yudisium Fakultas Farmasi Universitas Jember
Yudisium Fakultas Farmasi Universitas Jember


Wisuda Fakultas Farmasi Universitas Jember
Wisuda Fakultas Farmasi Universitas Jember

Wisuda Fakultas Farmasi Universitas Jember
Wisuda Fakultas Farmasi Universitas Jember

Wisuda Fakultas Farmasi Universitas Jember
Foto Bersama Bapak dan Ibu Tercinta

Wisuda Fakultas Farmasi Universitas Jember
Tali Toga Saya Dipindah Dari Kiri Menjadi di Sebelah Kanan
NB :
Cerita ini sebenarnya ingin disubmit dalam Giveaway Sweet Moment Wamubutabi. Karena telat setor dan salah setting tanggal, akhirnya masuk jadi bahan postingan selanjutnya

Artikel Catatan si Boll Lainnya :

13 komentar:

  1. waahh..udah jadi sarjana..selamat yaa.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih mbak Enny... udah jadi sarjana dan alhamdulillah udah bekerja juga :D

      Delete
  2. berarti target setelah lulus adalah gantiin tuh motor ortu, om. gaji pertama bakalan lebih berkesan untuk itu ketimbang dipake makan makan ama teman yang besok juga lupa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe, ortu saya belum mau digantiin motornya mas, soalnya udah ada 3 sepeda motor di rumah

      katanya, kalo udah punya uang banyak, disuruh belikan sapi aja, gitu katae mas

      Delete
    2. malah lebih produktif kalo sapi. asal jangan ikutan bisnis sapinya amat patonah heheh

      Delete
    3. kalo ikut bisnisnya om patonah bisa bisa ikut terkenal juga om, wkwk

      Delete
  3. masa wisuda selalu jadi kenangan indah ya walaupun gak dijadikan GA. ternyata ahli farmasi toh

    ReplyDelete
  4. selamat ya mas ...semogajadi orang sukses , lanjut kuliah apa kerja ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah sekarang lanjut kerja dulu... kuliah lagi setelah nabung

      Delete
  5. Sekarang kerja dimana kaka ? Aku baru masuk tahun ini di fakultas farmasi unsoed..
    prospek kerja sarjana farmasi itu gimana ka ? :D tanya kepada yg berpengalaman kan lebih enak ketimbang tanya sama om google hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di industri farmasi di Pasuruan

      Kalo dibilang prospek sih emang prospek, tapi kalo jadi apoteker aja, paling2 gaji maksimal 3-4 jutaan per bulan

      Jadi kalo mau jadi lulusan farmasi sukses, harus nyambi bisnis ato pekerjaan sampingan yang halal :D

      Delete
  6. Selamat yah! Ga sengaja ketemu link ini pas lagi mencari artikel tentang farmasi.

    Ngomong ngomong tertarik dengan pindah karir ke jakarta?

    ReplyDelete

Silahkan menuliskan komentar Anda tentang postingan di atas
Semoga tulisan di atas bermanfaat bagi Anda ^^

Note :
1. Komentar dengan Link Hidup akan di delete.
2. Komentar saya moderasi untuk menghindari komentar yang tidak pantas

Scroll to top