Saat ini memang lagi musim yang instan instan. Makanan serba siap saji alias instan. Kopi sekarang juga sudah ada yang instan. Jamu gendong juga sudah menjadi jamu instan. Bahkan semakin banyak saja orang orang yang ingin mendapatkan uang secara instan.
Beda dengan jaman dulu, makan nasi aja susah. Harus punya sawah dulu baru bisa makan nasi. Kalau nggak punya sawah pun terpaksa harus bekerja di orang yang memiliki sawah agar ketika panen dapat jatah beras atau gabah untuk dijadikan nasi.
Apalagi anak anak jaman sekarang, lebih suka yang instan instan saja. Kalo dulu mainan gamenya harus di lapangan atau di kebun sebelah rumah. Sekarang anak anak cukup main game di kotak berukuran 4-10 inci yang sangat modern. Jadi kalau dulu ketika bermain harus ada teman dan harus bersosialisasi. Sekarang anak anak cukup menyendiri di kamar atau ruang tamu sudah bisa bermain. Akibatnya anak sekarang lebih cenderung menjadi makhluk individu ketimbang makhluk sosial.
Jaman serba instan memang memudahkan bagi kita untuk melakukan apapun. Karena kemalasan kita justru akan memunculkan teknologi baru. Malas jalan kaki ada sepeda motor. Malas menghitung ada kalkulator. Dan yang lebih hebat lagi, malas memasak muncul robot khusus memasak.
Teknologi serba instan memang bermanfaat bagi manusia. Namun penggunaannya harus diselaraskan dengan teknologi manual. Bayangkan bila bersilaturahmi cukup lewat handphone atau tablet yang dilengkapi fitur videochat atau videocall. Bisa bisa malas berjabat tangan dengan saudara dan lebih senang menggunakan fitur instan tersebut.
“Sebuah kletikan sederhana yang muncul di pikiran saat lagi melamun dan bengong karena kelaparan. Terima kasih dan semoga bermanfaat.”
sekarang ini memang serba instan
ReplyDeleteiya mas, memang sudah jamannya kali mas :D
Deletebanyak sekali ragam instan
ReplyDeletemie instan, jamu instan, kopi instan
Deletemungkin bentar lagi ada istri instan mas, hehe
makanan isntant bisa picu penyakit
ReplyDeletememang benar mas, karena banyak pengawet di makanan instan :D
Deletehahaha...kelaparan dan terus bikin mie instant ya? malah bisa jadi ide nulis ya mas ;)
ReplyDeleteyg jelas ndak mungkin instant itu melahirkan anak mas, perlu waktu 9 bulan 10 hari sampai anak itu lahir. asli, bener itu mas, saya udah ngalami wkwkwwkk....
hahhaha, baca komennya mbak uniek jadi ngakak :)
Deletewkwk, ada mbak yang instan, tapi bukan melahirkan melainkan menikahkan anak laki2 kita dengan anak perempuan tetangga
Deleteitu lebih instan lagi mbak, hehe :D
*justkidding mbak :D
Jalan serba instant.. Lma2 tenaga manusia ga kpake lg ya pak
ReplyDeleteiya mbak, kasihan kalo nggak kepake, nanti semakin banyak pengangguran :D
Deletesekarang segala dibikin praktis dalam bentuk serbuk. kalo butuh tinggal kasih air udah jadi. butuh santan ga perlu marut lagi. cukup beli santan powder, kasih air jadilah santan. mau minum susu, tinggal beli milk powder.
ReplyDeletetapi ga ngarti nih dengan baby powder..
yo kan sampeyan yang ngerti masalah baby powder mas, kalo aku terus terang nggak ngeh mas sama baby powder, hehe
Delete