Selamat beraktivitas para sahabat blogger sekalian. Semoga hari senin ini menjadi awal dari kebaikan dan kebahagiaan Anda di minggu ini.
Pada kesempatan kali ini saya hanya ingin berbagi keluhan dengan para sahabat tentang kondisi negeri ini yang sudah nggak karu karuan. Sudah banyak anak tawuran, ada banyak anak pandai yang jadi koruptor, bahkan banyak juga alumnus rohis dari sekolah maupun pondok pesantren yang rela menyerahkan dirinya untuk jalan yang kurang tepat (baca: teroris).
Sebagian dari Anda pasti menyadari kenapa bangsa ini begitu bobrok di tengah tengah kegemilangan pengusaha macam Chaerul Tanjung. Mengapa bangsa ini begitu hancur di tengah kehebebatan kehebatan anak negeri yang mulai diakui dunia. Anda pasti merasakan hal itu terjadi pada orang orang yang ada di sekitar Anda. Atau malah kebetulan Anda lah yang menjadi pemicu masalah kebobrokan di Indonesia ini.
Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi. Untuk mengingatkan diri saya sendiri dan juga orang orang terdekat saya termasuk para sahabat blogger sekalian. Di bawah ini ada beberapa cerita yang mungkin sudah pernah Anda baca. Tapi saya yakin makna dari tulisan ini tak akan pernah luntur. Oleh karena itu saya memuatnya lagi di sini.
Catatan dari seorang dosen yang cukup terkemuka di indonesiaMengapa bangsa Australia yang 'leluhurnya' berasal dari Tahanan Kriminal Inggris kini mampu masuk 10 negara TERBAIK untuk tempat tinggal manusia dan memiliki tingkat kriminalitas terendah di dunia? (Kota Melbourne adalah yang terbaik).Mengapa bangsa Indonesia yang DULU leluhurnya orang orang yang Santun, Ramah, Berbudi Pekerti Luhur, dan Gotong Rorong, KINI masuk dalam kelompok Negara Gagal Dunia, dengan tingkat KORUPSI NO.3 dunia dan tingkat kriminalitas yang sangat tinggi serta moral yang sangat rendah?Ternyata semua itu berawal dari "sistem pendidikan" yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.Para Pendidik dan Guru di Australia lebih khawatir jika anak anak didik mereka tidak jujur, tidak mau mengantri dengan baik, tidak memiliki rasa empati dan hormat pada orang lain serta etika moral lainnya daripada mereka tidak bisa membaca, menulis dan berhitung."Guru guru di Australia lebih prihatin jika murid murid mereka memiliki prilaku moral yang kurang baik daripada memiliki prestasi nilai akademik yang kurang baik"Mengapa?Karena menurut mereka untuk membuat anak mampu membaca, menulis dan berhitung atau menaikkan nilai akademik, hanya perlu waktu 3 - 6 bulan saja dengan bimbingan pembelajaran secara intensif. Tapi untuk mendidik perilaku moral seorang anak, dibutuhkan waktu hingga 15 tahun untuk mengajarkannya.Ada seorang teman yang tinggal di Australia pernah berkisah tentang keponakannya yang terpaksa nggak naik kelas karena 3x menolak antri di jam makan siang, 2x menyerobot antrian di bus sekolah, 1x berbohong tentang PR, dan beberapa hal yang berkaitan dengan hubungan yang tidak harmonis kepada teman sekelas. Padahal semua nilai akademiknya baik baik saja.Mengajarkan baca tulis dan berhitung bisa kapan saja, bahkan setelah mereka sudah dewasa/tua sekalipun masih bisa dilakukan. Sementara mengajarkan Etika dan Moral waktunya sangat terbatas, dimulai saat Balita dan berakhir saat mereka Kuliah. Sedangkan untuk mengubah perilaku moral orang dewasa yang terlanjur rusak, hampir sebagian besar orang tidak mampu melakukannya.
Setelah membaca catatan tersebut, memang ada banyak hal yang kita akui itu memang terjadi di Indonesia. Dan semua itu sudah dianggap hal yang umum dilakukan oleh orang dewasa, contohnya adalah menyerobot antrean, mudah emosi dan berselisih dengan tetangga, tidak jujur, dan sering membohongi teman. Seharusnya hal tersebut dihindari karena sedikit banyak hal tersebut ketika dilihat oleh anak kecil, pastilah anak tersebut menganggap hal itu adalah hal yang biasa dilakukan.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita. Tidak ada salahnya memulai menanam benih kebaikan, pengetahuan moral serta etika kepada anak kita, murid kita di sekolah, ataupun anak kecil yang ada di sekitar kita. Kalau kita tidak memulai dari diri sendiri, siapakah yang akan mengubah Indonesia jadi lebih baik. Kita tidak perlu menunggu pemerintah maupun kesadaran orang lain.
Saya yakin Anda juga ingin anak atau murid Anda menjadi orang yang ikut memberikan sumbangsih untuk membenahi bangsa ini menjadi lebih baik. Bahkan bisa jadi anak atau murid Anda lah yang akan menjadi pemegang tampuk kepemimpinan bangsa ini di masa mendatang dengan prestasi prestasi yang gemilang.
Mari bersama sama kita menyempatkan waktu untuk mendidik etika serta moral anak anak kecil yang ada di sekitar kita. Bagi yang berprofesi sebagai guru seperti mas belalang, mas azzet, dan pak mars, hal ini memang menjadi sebuah kewajiban moral. Sedangkan bagi para guru sepanjang masa (orang tua), memberikan pengetahuan moral dan etika adalah suatu keharusan sebagai orang tua.
Terima kasih dan semoga bermanfaat
Mari bersama sama kita menyempatkan waktu untuk mendidik etika serta moral anak anak kecil yang ada di sekitar kita. Bagi yang berprofesi sebagai guru seperti mas belalang, mas azzet, dan pak mars, hal ini memang menjadi sebuah kewajiban moral. Sedangkan bagi para guru sepanjang masa (orang tua), memberikan pengetahuan moral dan etika adalah suatu keharusan sebagai orang tua.
Terima kasih dan semoga bermanfaat
Sumber informasi bahwa negara Indonesia termasuk negara gagal dunia, peringkat 63 dari 178 negara gagal dunia : republika
Met pagi Imam...
ReplyDeletePosting pagi yang penuh harapan. Semoga bangsa Indonesia bisa bangkit dengan etika dan moral yang baik.
Adalah tugas kita semua untuk menumbuhkan nilai-nilai positif, kedisiplinan.. dan bisa kita mulai dr diri kita sendiri.
selamat pagi juga bunda niken ^_^
Deletemumpung masih pagi bunda, harus selalu semangat untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa ini
belajar memang dimulai dari diri sendiri bunda, nanti kemudian ditularkan kepada orang orang yang dekat dengan kita
keren sekali sobat
ReplyDeletesaya berusaha melakukan hal-hal yang meski kecil utk turut sentra dalam membangun generasi negeri ini ke arah yg lebih baik
apa yang sampeyan lakukan untuk anak yatim adalah sebuah dedikasi yang luar biasa mas, sampeyan pasti akan merasa bahagia sekali bila suatu saat nanti anak yatim yang sampeyan ajari sudah menjadi seseorang yang hebat dan bermartabat
DeleteEtika dan moral memang sangat penting. walaupun pinter sundul langit, kalo ga punya sopan santun, apa gunanya. terlebih lagi pinter tp korupsi.
ReplyDeletesaya setuju dengan pendapat sampeyan mas, kalo udah pinter tapi korupsi itu bahasa jawane "ilmune muspro" mas alias ilmunya nggak bermanfaat
Deletesependapat sekali dg pemberi salam unyu itu, :) dan sekarang sudah saatnya keprihatinan itu bukan lagi sekedar simpati, tapi juga empati. yg berwujud tindakan nyata untuk bahu membahu membenahi semuanya, walau dari hal terkecil seperti pendidikan moral pada balita. :)
ReplyDeletesalam blogger bandung, http://damai.malhikdua.com
terima kasih kunjungannya mbak damae ^_^
Deletememang sekarang sudah saatnya menyadari dalam diri sendiri dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari sehari, semua harus dimulai dari bawah kalo memang belum ada tindak lanjut nyata oleh pemerintah mengenai sistem pendidikan
feedproxy-nya error, boz..! susah banget ngakses post ini via dashboard gue... :)
ReplyDeleteterima kasih mas udah diingetin, tak cek lagi mas habis ini
Deletekalo tadi pagi, kayak'e server bloggspot juga ada masalah mas
Betul sekali tulisan sodara, fakta yang bisa kita bilang mengenai pendidikan di Indonesia adalah bahwa kita hanya mengutamakan nilai2 di atas kertas, tapi moral yang terbentuk dari anak didik ternomor dua-kan..
ReplyDeletekalo masih nomer dua itu tidak apa apa mas, menurut saya pendidikan moral di Indonesia masih di bagian terakhir mas
Deletesudah saatnya kita berbenah mas, dimulai dari diri sendiri dan orang terdekat kita
terima kasih udah mampir mas ^_^
australia juga butuh waktu 20 tahun untuk memberantas korupsi. kita pun kayaknya perlu membuang satu generasi birokrat dan menyerahkan ke anak anak muda yang sudah dipersiapkan secara bersih. masalahnya mau engga yang tua-tua itu digusur..?
ReplyDeletehaahahaaa....
Deletekl gak mau di gusur antemi ae Mas, kecuali emang mereka udah membawa perubahan... di udani yo gpp.. piye setuju?
memang begitu mas kenyataannya, butuh kawula muda yang cerdas dan berkualitas mas untuk itu
Deletekalo yang tua tua udah nggak mau, ya nanti yg tua tua diculik mas, kayak jaman soekarno dulu, hehe
nek kate ngantemi pemerintah tua iku, aku siap mas
Deletengko tak gawakno semut abang seng akeh, ditaleni terus diwenehi semut, kapok jelas wong tuwek tuwek iku (seng gak berpotensi)
cuma sayangnya yang muda muda juga sudah terdidik tidak konsisten. mahasiswa katanya terpelajar, tapi jalanan di komplek kampus banyak yang semrawutnya minta ampun pada main serobot
Deletesuka demo anti korupsi, tapi ada saja yang pamitnya dari rumah mau sekolah jebul pacaran mulu
hehepiss
wkwk, sepertinya sampeyan lagi menceritakan pengalaman sampeyan dulu mas, hehe
Deleteikut bilang pisss.... :D
keren Mas, beber bobot banget Artikel ini.. semoga saya juga ikut andil didalamnya...
ReplyDeleteSukses mas imam..
harus ikut andil lho mas, paling tidak kepada adek adek atau keponakane sampeyan
Deletesukses juga buat sampeyan mas ^_^
harusnya sistem pendidikan indonesia di rubah ya...tak melulu hanya menuntut prestasi akademik yang bagus, pendidikan moral dan etika semestinya juga jangan sampai di lupakan.
ReplyDeleteseharusnya memang begitu bunda, saya juga merasa agak aneh dengan anak anak sd jaman sekarang, secara akademik memang cerdas, namun secara etika masih kurang, kadang di tengah jalan raya teriak teriak ketika ketemu gurunya
DeletePendidikan etika dan moral memang selaiknya dijadikan prioritas bagi bidang pendidikan, agar tercipta manusia yg berakhlah baik, berbudi luhur, jujur sekaligus bertanggung jawab.
ReplyDeleteRasulullah saw diturunkan Allah swt ke muka bumi ini, utamanya utk memperbaiki akhlak manusia.
Jadi.......mari mulai dr diri sendiri, mulai sekarang.
Salam
saya sepakat dengan bunda lily, sekarang kita harus memulai mengevaluasi moral dan etika diri kita sambil mendidik anak cucu tentang ilmu etika tersebut
DeleteEtika dan sopan santun sebenarnya sudah diajarkan. Namun memang reward dan punishment-nya yang kurang.
ReplyDeleteEh tapi dari mana informasi tentang Indonesia adalah salah satu yang termasuk kelompok Negara Gagal Dunia?
saya merujuk dari salah satu opini dari kompasianer kak akin
Deletekalau masalah negara gagal di dunia, Indonesia menempati peringkat ke 63 dari 178 negara gagal di dunia
bisa dibaca di sini kak akin
http://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/12/07/05/m6om1a-indonesia-negara-gagal
siiipp..sipp mam..
ReplyDeleteberasal dari moral..
sebaiknya perubahan berawal dari diri sendiri dulu ya mam, lingkungan sekitar kita, terutama keluarga kitaa..
hmmm...ayoo smangat berubahh...
suwun mam..
wkwk, ternyata ada temen yg punya blog juga
Deleteayok sep dirawat blognya ^^, biar nggak jamuren, enak lho sep jadi blogger
ya tugas kita semua untuk mendidik generasi yg lebih baik ya...
ReplyDeletemungkin juga terlalu padatnya mata pelajaran..., sehingga tak ada kesempatan untuk kasih pesan moral
itu juga bisa jadi salah satu alasan mbak monda, yang lebih aneh lagi, kenapa mapel PMP dihilangkan, seharusnya materi ini yang harus tetap ada
Deletebetul... pendidikan dasar itu penting.. tapi bukan berfokus pada akademis saja, tapi karakter jauh lebih penting.... nice one...
ReplyDeletependidikan karakter yang bermoral dan beretika tentunya mas applaus ^_^
Deletebanyak orang teriak dari hulu sampai hilir untuk merubah negara'a bahkan dunia,tp pernahkah kita berfikir untuk merubah diri kita sendiri ?
ReplyDeleteterima kasih mas udah berkunjung disini
Deletesaya juga tidak ingin hanya berteriak mas, sudah 2 tahun saya aktif di PA dan juga organisasi sosial, hanya ada satu tujuan saya, yaitu menciptakan generasi yang sadar dan untuk beretika dan bermoral
Setuju, pendidikan sangat menentukan masa depan bangsa. Semoga sistem pendidikan kita (terutama pendidikan dasar) semakin menekankan pada pendidikannya, bukan cuma pengajaran :)
ReplyDeleteamin mas, semoga pemerintah bisa menyadari masalah ini mas
Deleteyuuuukkk.. semangaaaattt ikutan membenahi Indonesia :)
ReplyDeletesemanga juga untuk mamanya keke sama naima untuk mendidik 2 adek adek kecil tersebut bunda ^^
Deletebenahi indonesia? bisa... dimulai dari dasar ya.... misalnya pendidikan character bagi anak usia dini
ReplyDeleteya memang begitu kang artha, pendidikan karakter moral dan etika tentunya kang
Deletebegitulah Indonesia tercinta ini! Ada yang salah dengan sistem pendidikan kita!
ReplyDeleteBayangkan, anak TK udah ditekankan harus bisa baca, tulis, hitung! Masuk SD syarat utama harus udah 'siap jadi"!
Dulu masa TK adalah masa bermain dan belajar sosialisasi, pas SD baru deh belajar baca. Kenapa sekarang kok terlalu over ya?
Harusnya para Orangtua ditekankan untuk "lebih bangga' kepada anaknya yang jujur dan sopan, meski nilai akademis rata2 saja!
Jangan menuntut anak juara terus, sedangkan akhlak mereka ga diperhatikan!
begitulah kondisi para orang tua sekarang mbak popi
Deletesaya inget dulu waktu TK, setiap hari cuman main main, cuman bermain sama temen temen, saya aja baru bisa baca tulis kelas 1 SD, wkwk
membenahi bangsa ini bukan hanya tanggung jawab guru ya, Sob, tapi kita semua, termasuk para blogger, dan salah satunya dengan catatan Mas Imam yang bagus dan penting ini...
ReplyDeleteterima kasih pak Azzet ^^
Deletemari kita sama sama mencoba menjadi masyarakat yang ingin membantu menyelesaikan masalah moral dan etika ini mas