Korupsi adalah Suatu Kebiasaan Unik

Selamat beraktivitas para sahabat blogger sekalian, semoga hari ini menjadi hari yang membuat Anda selalu tersenyum dan ceria.

Setelah seharian mengurus skripsi, akhirnya saya baru bisa menyempatkan untuk menyapa kembali para sahabat sekalian. Skripsi udah 98% mau selesai, tinggal 2% lagi akan rampung dan bersiap siap dengan dunia baru yang dinamakan dunia pekerjaan.

Pada kali ini saya akan memberikan sedikit opini mengenai apa yang telah diucapkan oleh Wakapolri Komjen Nana Sukarna ketika mengisi Seminar Nasional Komisi Kejaksaan di Hotel Atlet Century, Jakarta Selatan, Kamis 11 Oktober 2012.

Koruptor selalu hidup karena bantuan Anda
Koruptor hadir juga karena Anda
yang memulai terlebih dahulu

Saya yakin Anda pasti akan sedikit kesal dan juga kaget dengan apa yang diutarakan oleh Wakapolri. Seseorang yang termasuk di deretan orang ngetop di bidang pemberantasan korupsui malah mengatakan bahwa penghasilan kecil merupakan salah satu sumber korupsi, korupsi memang sulit dihindari karena berbagai faktor, termasuk pengaruh dari lingkungan.

Bahkan ada lagi perkataan yang cukup kontroversi, yaitu ketika beliau bertanya kepada audien seminar tersebut. "Angkat tangan yang merasa sudah bersih? Yang hanya hidup dari gaji pekerjaan. Kita enggak usah menjadi orang munafik, saya juga mengakui kalau hanya dari gaji enggak cukup untuk hidup".

Kira kira apa yang ada di pikiran Anda ketika beliau mengutarakan hal tersebut???

Saya yakin Anda akan merasakan hal yang ngawur dengan apa yang disampaikan seorang Wakapolri. Menurut saya ada satu hal utama yang saya pikir itu merupakan hal yang koplak dan aneh dari sudut pandang logika saya.

Kalo Anda menjadi Wakapolri, kira kira Anda mendapatkan gaji yang besar atau nggak? Kira kira gaji itu cukup atau nggak untuk hidup? Saya yakin Anda semua mengiyakan kalau gaji tersebut sudah cukup atau paling tidak lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari hari.

Sedangkan pada pernyataan Pak Wakapolri, beliau menyatakan bahwa gajinya nggak cukup. Itu adalah hal yang aneh. Seorang Komisaris Jenderal yang memiliki banyak mobil dan memiliki rumah mewah masih saja mengatakan gajinya belum cukup.

Saya hanya bisa berkata bahwa bukan gajinya yang tidak cukup, tapi Anda lah yang tidak bersyukur Pak. Apakah Anda belum melihat masyarakat pedesaan yang hanya hidup dengan makan jagung atau makan ketela pak. Hanya dengan penghasilan kecil saja mereka sudah merasa cukup kok pak. Yang penting bisa makan dan bisa mencukupi kebutuhan sehari hari untuk istri dan anaknya.

Mendengar ucapan itu saya jadi berpikir sebaliknya. Saya justru merasa bahwa adanya korupsi bukan karena gaji yang tidak cukup. Melainkan karena gajinya yang terlalu besar, sehingga adanya uang yang berlimpah tersebut mengarah dengan kehidupan yang glamour dan serba mewah. Dan karena sisi kemewahan sudah menjadi kebiasaan sehari hari, akhirnya kebutuhan finansial menjadi lebih tinggi. Dan akhirnya memilih jalur korupsi yang merupakan jalur alternatif tercepat untuk mendapatkan uang banyak.

Apabila meninjau kembali kepada catatan saya kemarin di Ayo Ikut Serta Membenahi Indonesia. Saya benar benar merasa kesal dengan ulah para pejabat negara yang tidak bermoral tersebut. Hanya karena uang saja mereka berani memilih korupsi untuk memperkaya diri sendiri. Benar benar tidak pernah melihat kondisi rakyat yang berada di garis kemiskinan.

Saya memang tahu bahwa korupsi itu memang kebiasaan yang unik. Suatu kebiasaan yang bisa dilakkan oleh siapa saja dari jajaran paling tinggi hingga jajaran paling bawah. Bahkan orang bodoh saja juga bisa melakukannya. Apalagi orang orang yang cerdas dan berpengalaman. Benar benar situasi yang mengantarkan Indonesia menjadi salah satu negara GAGAL di Dunia.

Mari kita bersama sama melihat korupsi memakan negeri ini.
Mari kita bersama sama melihat korupsi datang di rumah Anda
Mari kita bersama sama melihat korupsi menjadi kebiasaan Anda
Dan Akhirnya mari bersama sama menyesalinya karena anak ctcu kita tidak akan kebagian apa apa di masa mendatang

Saya hanya bisa berpesan bahwa Korupsi itu memiliki agen rekrutmen yang hebat. Kecerdasan dan kepandaian Anda tidak akan berguna apa apa. Yang berguna adalah landasan utama dalam hati kita, yaitu nilai nilai moral dan kejujuran lah yang bisa melawan agen rekrutmen dari korupsi.

Terima kasih dan semoga bermanfaat
Katakan Yes untuk koruptor agar negeri ini lebih cepat lenyap dari bumi ini.







Artikel Catatan si Boll Lainnya :

43 komentar:

  1. Koruptor itu serakah.
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang benar pak dhe, semoga bisa segera hilang dari negeri ini pak dhe

      Delete
  2. koruptor itu benalu
    mesti diberangus

    ReplyDelete
    Replies
    1. benalu yang bisa hidup di mana mana tentunya mbak nique ^_^

      Delete
  3. korupsi itu identik dengan gaya hidup mewah., mementingkan diri sendiri..

    ReplyDelete
    Replies
    1. dan juga tidak perduli orang lain

      terima kasih mas sudah berkunjung disini ^^

      Delete
  4. Bingung mau komentar apa, lha wong mereka sudah tidak tahu malu, tidak punya perasaaan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. kira kira kapan ya mas terakhir kali mereka merasa malu?

      terima kasih mas sudah berkunjung ^^

      Delete
  5. mental korupsi itu ada dimana-mana... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang ada dimana mana mas, bahkan mungkin ada pada diri kita sendiri ^^

      Delete
    2. itu yang ssah dihilangkan... gimana mau ilang, lha wong tiap hari dijejali "korupsi" terselubung oleh masyarakat sekitar kita ya :D

      Delete
    3. memang begitu adanya mas, banyak koruptor nekat akhir akhir ini

      Delete
  6. baguus tulisannya..
    dipermak lagi ditambahin sampe 3halaman msword.. ikutkan lomba blog yg tema korupsi. detlen november kalau gak salah..
    salam silaturrahmi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih mbak binta informasinya, saya sudah dapet linknya

      nanti akan saya permak lagi mbak ^^

      Delete
  7. Secara defini umum, korupsi adalah menggunakan hal/barang/sesuatu BUKAN untuk peruntukannya/penyelewengan. Jadi saya lebih melihat diri sendiri, karena bisa jadi dalam volume kecil semisal waktu blogging..saya termasuk korupsi juga karena waktunya tidur saya masih begadang:(

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo itu sih bukan koruptor mbak ririe, itu namanya mengurangi waktu tidur, saya juga sering begitu kok mbak (alesan thok)

      Delete
  8. paling enak ki jadi koruptor kok
    bisa punya pekerjaan sambilan keren keren
    koruptor nyambi jadi bupati banyak, nyambi dadi kapolda banyak
    ga ada tho koruptor yang nyambi jadi tukang ojek..?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada juga lho mas baru baru ini, teknisi komputer jadi koruptor, wkwkwk

      Delete
    2. tapi lebih keren kerja sampingannya koruptor tho..?

      Delete
    3. wkwkwk, tentu saja mas, koruptor memang pandai meniru lingkungannya seperti bunglon mas, hehe

      Delete
  9. koruptor memang ada dimana2, tak pelak terselubung pada pemilik kos seperti ini http://damai.malhikdua.com/2012/10/16/menanti-terobosan-pln-untuk-penghuni-kosan/

    salam blogger bandung, :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam juga mbak Damae

      koruptornya ada di dekat sampeyan lho mbak, waspadalah waspadalah

      Delete
  10. Lah kalau yang pinter dan punya posisi aja omong gitu trus piye? hahaha

    nanti deh saya kasih salah satu alat pendeteksi korupsi dan syarat untuk menjadi koruptor

    ReplyDelete
    Replies
    1. yoiku sam, ancen wong ndukur ndukuran iku aneh, hahaha

      alat pendeteksine dijual gratis sam, hahaha

      Delete
  11. Percaya ndak percaya, memang jaman sekarang ini susah nyari orang yang benar-benar bersih.
    Budaya korupsi mungkin sudah "diajarkan dan dibiasakan" untuk korupsi semenjak kecil. Misal ketika orang tua menyuruh anaknya untuk membelikan barang dengan harga 8.500 sedang uangnya 10.000 maka biasanya kembaliannya suruh diambil saja. Nah dari sinilah mulai jadi terbiasa, segala sesuatu harus memberikan untung/lebih. Itu menurutku sih,
    lha wong guru aja bisa korupsi, paling tidak korupsi waktu hehe.
    Tapi kalau hal seperti itu yang disampaikan oleh orang sekaliber wakapolri diseminar umum gitu ya aneh, sama saja mengisyaratkan kalau instansinya sudah terbiasa melakukan hal tersebut (baca: korupsi)
    CMIIW

    ReplyDelete
    Replies
    1. kok ada cmiww nya mas, hehe

      memang sudah mendarah daging mas korupsi itu, lhawong pak wakapolri saja sudah mengiyakan

      Delete
  12. selalu dengan alasan gaji tak cukup
    sebesar apa pun gaji jika keinginannya dibiarkan merajalela ingin ini itu ini itu ya gak akan pernah cukup
    meski gaji kecil jika hidup tertata maka bisa cukup kok

    deuh yg bentar lagi mau pindah dari dunia kampus ke dunia kerja
    selamat ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. namanya manusia mas achoey, nggak akan pernah mas mas, seperti sampeyan contohnya, udah punya mie janda, masih aja nyerobot mie perawan, hahaha

      Delete
  13. Salah satu musuh terbesar di Indonesia saat ini adalah KORUPSI yang sudah seperti bahaya Latin dan Penyakit kronis dalam tubuh kita. Budaya Korupsi ini harus dipangkas dan dipotong. Tutup celah celah yang memungkinkan terjadinya Korupsi.

    Jika sudah ketauan koruptornya, segera disidang dan diadili. Jika terbukti secara SAH dan MEYAKINKAN melaukan tindakan memperkaya diri atau Korupsi segera dihukum sesuai ketentuan yang berlaku. Kalaw perlu Hukuman Mati biar ada semacam efek jera

    ReplyDelete
    Replies
    1. bagaimana dengan kondisi di pontianak mas, apakah disana jua banyak koruptor mas

      salam jaya dari jember ^^

      Delete
    2. Wah kalaw di Pontianak juga ada kasus korupsinya mas. Di mana mana selalu ada hihihihii

      Delete
    3. itulah hebatnya negeri ini kang asep, koruptor lebih cepat menyebar daripada kemakmuran rakyatnya

      semoga bisa segera diatasi kang asep korupsi disana

      Delete
  14. sudah tabiat manusia, jika sudah memiliki harta, pasti ingin yang lebih. tinggal kitanya aja, darimana harta itu didapat.
    kadang sudah terbiasa hidup glamour, jd sulit untuk berubah ke hidup sederhana, akhirnya kepepet uang, jalan satu2nya ya korupsi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. jadi takut memasuki dunia kerja ya mas, awalnya mungkin gak niat korupsi, tapi karena atasan bisa jadi ikut ikutan korup, memang susah mas untuk mengakhiri korupsi di negeri ini kalo gak sadar sadar

      Delete
  15. Besar kecil, cukup nda cukup gaji yang kita dapatkan dari pekerjaan, bukan alasan untuk melakukan korupsi. Dan bukan karena tak mau disebut munafik lantas melakukan korupsi itu dibenarkan? Oalah....kok yo ngono seh pola pikirnya. Semoga beliau segera menyadari kekhilafan ini, dan kita belajar dari kejadian ini.

    Semoga mas Imam diberi kemudahan dalam menyelesaikan skripsi dan juga dalam mendapatkan pekerjaan. Boleh diingat kata2 wakapolri di atas untuk berazam dalam hati, apapun yang terjadi katakan tidak pada korupsi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih mas abi atas doanya, akan saya ingat selalu pesan sampeyan mas, semoga korupsi tidak akan ada di keluarga saya dan juga keluarga sampean mas

      Delete
  16. Korupsi hnya di lakukan oleh orng bejat dan taj bertanggung jawab

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang begitu mas, kalo rang baik kayak sampeyan saya jamin nggak akan korupsi ^^

      Delete
  17. Hiii... korupsi ini, beserta pelakunya sangat menyeramkan.
    Semoga kita tak pernah terlibat dengan korup-mengkorup...

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin kak akin

      korupsi kalo sudah masuk di dalam kehidupan kita, akan sulit hilang kak akin, hehe

      Delete
  18. jangan senyum senyum sendiri mbak, nggak baik untuk kesehatan ^^

    ReplyDelete
  19. secara tdk langsung mngkin menyadari klo sang wakil suka "main" jg :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe, memang bisa juga kok mas dikatakan begitu ^^
      terima kasih udah berkunjung

      Delete

Silahkan menuliskan komentar Anda tentang postingan di atas
Semoga tulisan di atas bermanfaat bagi Anda ^^

Note :
1. Komentar dengan Link Hidup akan di delete.
2. Komentar saya moderasi untuk menghindari komentar yang tidak pantas

Scroll to top