Ranu Kumbolo - Aku Rindu Padamu

Selamat beraktivitas para sahabat blogger sekalian,

Beberapa hari yang lalu, saya sempat menulis bahwa saya bebas ngeblog karena tanggungan skripsi saya sudah kelar. Tapi saya rasa hal tersebut harus saya cabut kembali, karena ternyata urusan administrasi untuk wisuda itu jauh lebih sulit daripada membuat skripsinya. Saya yakin para sahabat juga merasa bahwa urusan administrasi itu pasti akan membuat semuanya menjadi lebih ruwet, hehe.

Oleh karena itu, saya ingin kembali merefresh pikiran saya di weekend ini. Saya pengen leyeh leyeh dan juga jalan jalan ke tempat yang indah, sejuk, dan hijau. Saya ingin agar pikiran menjadi segar dan juga aliran darah menjadi lancar sehingga saya bisa beraktivitas lagi untuk minggu depan. Tentunya kembali berperang melawan urusan administrasi di kampus untuk wisuda.


Hari ini saya melihat lihat foto lama saya ketika saya masih senang naik gunung. Dan hari ini folder yang saya lihat adalah folder Pendakian Gunung Semeru. Banyak kenangan indah di sana, namun satu hal yang selalu saya ingat dari pendakian di sana adalah ketika saya berkemah di Ranu Kumbolo.

Bagi Anda pencinta buku 5 cm, Anda pasti mengetahui nama Ranu Kumbolo dari cerita tersebut. Buku tersebut memang menceritakan sebuah pengalaman pendakian Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Di buku tersebut disebutkan beberapa tempat yang terkenal ketika Anda mendaki Gunung Semeru. Ada Ranu Pane, ada Watu Rejeng, ada Ranu Kumbolo, ada Tanjakan Cinta, ada Oro Oro Ombo, ada Kalimati, ada Arcopodo, dan yang terakhir ada Cemoro Tunggal.

Bagi kami yang memiliki jabatan pencinta alam, Gunung Semeru biasanya menjadi salah satu gunung yang wajib didaki. Hal tersebut bukan karena Gunung Semeru itu merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa sehingga wajib mendakinya. Pendakian ini diwajibkan karena ketika seseorang mendaki Gunung Semeru, setiap anggota pasti akan merasakan feel yang hebat. Sehingga setelah mendaki gunung tersebut, biasanya dalam kelompok tersebut akan memiliki chemistry yang kuat yang dinamakan sebagai rasa persaudaraan.

Waduh, ceritanya kok jadi ngalor ngidul gitu, padahal sebenarnya hari ini saya cuman mau pamer foto foto saya bersama teman teman ketika jalan jalan ke Ranu Kumbolo. Ini nih foto fotonya, semoga tidak membuat Anda pengen kesana ya, hehe

Ini nih foto saya ketika di Ranu Kumbolo
Saya bersaya temen temen dari
MAPALUS FISIP UNEJ

Bagi yang nggak tahu Tanjakan CInta
Ini nih yang namanya Tanjakan Cinta
Ini dia tempat paling romantis ketika naik ke Gunung Semeru
Lokasinya berada tepat di atas Ranu Kumbolo

Kalo ini foto saya di atas Oro Oro Ombo
Saya pake baju hijau di paling kanan foto

Kalau ini foto narsis ketika menikmati suasana pagi Ranu Kumbolo
Dingin banget lho di sana, waktu itu suhunya 12 derajat Celsius lho

Kalo ini foto ketika saya menaiki Tanjakan Cinta
Waktu itu saya masih kurus, jadi masih kuat naik tanjakan yang cukup curam, hehe

Kalo ini foto leyeh leyeh di atas Ranu Kumbolo
Di belakang saya terbentang Oro Oro Ombo yang sangat luas

Mungkin kali ini hanya ini saja yang bisa saya ceritakan. Bagi Anda yang masih bertanya tanya mengenai nama nama lokasi seperti Watu Rejeng, Kalimati, Arcopodo dan lain lain. Di lain waktu saya akan menuliskan cerita tentang mitos mitos di lokasi tersebut.

Sebenarnya postingan ini hanya bermaksud untuk curhat. Saat ini saya benar benar merindukan suasana yang nyaman dan tenang di Ranu Kumbolo. Semoga beberapa bulan ke depan saya bisa kesana untuk menikmati keindahan dan kesejukan Ranu Kumbolo.

Bagaimana dengan Anda, siapa yang mau liburan ke Ranu Kumbolo bersama saya, hehe

Terima kasih dan semoga bermanfaat



Artikel Catatan si Boll Lainnya :

40 komentar:

  1. semoga urusan administrasi cepat selesai mas...
    dan bulan depan bisa ke semeru....

    Semangat dan Sukses mas Imam...

    ReplyDelete
  2. Selamat atas selesainya skripsi...
    Semoga cepet lulus lalu kerja

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. kok bisa kayak baca novel 5 cm bunda, ^^

      btw, ranu kumbolo memang indah kok bunda (ngiming ngimingi, hehe)

      Delete
    2. Saya belum baca 5cm Bun.. penasaran banget saya.... kapan2 mau baca.

      Delete
    3. ya nanti kalau pengen baca pinjem bukunya bunda lahfy mas ^^

      Delete
  4. kalo posting jangan yang bikin hati orang lain sakit dong...
    hiks... ranu kumbolo

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwk, ojok ngunu lah mas, nek loro kan ngko diramut karo ibuk'e ncit, hehe

      Delete
  5. MAPALUS kan punya PA nya FISIP Unej ya kan ?
    Ranu Kumbolo saya datangi tahun 83/84 memang membuat hati ini merasa kangen akan keindahan panoramanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya pak ies, kan udah saya tuliskan di foto yang pertama ^^

      kalo jaman dahulu gmna pak ies, masih samakah dengan foto saya, apa masih lebih lebat mas pohon pohonnya

      Delete
  6. hahahahhah, kalau wisuda itu ribetnya ngurus uang. :D
    wisuda kapan, mas?

    Kalau kesitu mungkin aku durung pingin, lha wong adoph ngono koq. :D\
    Mas Imam ngaeti gak, kenapa itu dinamai tanjakan cinta. :P

    Pemandangannya foto pertama, hampir mirip dengan danau yang aku kunjungi kemarin2. . .:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwk, iya itu mbak idah, kalo belum bayar gak bisa ngurus administrasi, hehe

      saya wisuda bulan ini mbak, di akhir bulan

      kalo kenapa dinamakan tanjakan cinta, ditunggu di postingan lanjutannya ya mbak, nanti saya tulis disana ^^

      Delete
  7. Apik pemandangannya
    Saya justeru baru beli buku 5 CM untuk seorang sahabat.
    Terima kasih infonya
    belum pernah naik gunung kecuali waktu taruna dan sekolah di India
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang indah lho pak dhe, ayok pakdhe, kesana sama saya, pak dhe masih kuat kayak dulu waktu masih di taruna ^^

      salam hangat juga dari Jember pak dhe ^^

      Delete
  8. mas mas namanya tanjakan cinta emang kenapa yaa?? apah gara2 orang yang jatuh cinta yang banyak naik di penjakan yaa :p

    Keren banget foto2nya, pemandangannya, seru banget, niar pingin juga, gulung2 di rumput2 luas banget itu :D

    Wisuda di urus ben mari kelar dan asli jadi wisudawan :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hemm sedikit banyak ya karena alasan itu mbak niar makanya dinamakan tanjakan cinta ^^

      kalo memang pengen gulung gulung di rumput, ada salah satu tempat lagi mbak yang asyik, yaitu di bukit teletubies belakang gunung bromo ^^

      Delete
  9. Glek! Pengen banget rasanya naik gunung, tapi khawatir kaki gak sanggup...
    Semoga dirimu bisa ke sana lagi secepatnya ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin kak akin ^^

      mungkin akhir tahun saya sudah menjejakkan kaki di sana kak akin ^^

      Delete
  10. indahnya ..Imam...titip mata aja deh ya...
    tau nama2 beken di Semeru ini duluu banget dari cerpen2nya pengarang yg juga pencinta alam, Emji Alif dan beberapa nama lagi yang udah lupa he..he...
    dulu cuma bisa bayangin, ternyata betul2 cakep ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang benar benar indah kok mbak Monda, meskipun jalannya panjang, kurang lebih jalan 4 jam, tapi setelah melihat ranu kumbolo yang indah, kaki udah nggak terasa capek lagi

      Delete
  11. ingat jaman SMA. naik sampai mahameru. beberapa saat kemudian ada lagunya dewa yang judulnya mahameru. wahh, pas banget jadinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang lagunya mahameru juga didapatkan setelah personel dewa jalan jalan ke ranu kumbolo, makanya setelah itu buat lagu mahameru ^^

      Delete
  12. nunggu donatur dululah yg mau ngasi tikeT PP utk 5 kepala heheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. donaturnya yang mana nih mimi, apa yang naik fortuner itu, hehehe

      Delete
  13. mantabs nih pendakian gunung lagi hehehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. baru ngepost pendakian ini mas, agenda ke depan ngepost beberipa kegiatan saya mas, baik pendakian maupun tanam seribu pohon

      Delete
  14. kl yg udah nikah tetep boleh naik tanjakan cinta kan? Hihih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo bahasanya mas Rawins, ini untuk SU lho bunda, hehe

      waktu pendakian yang kedua, saya justru ketemu orang Jepang yang berusia 60+ naik ke Ranu Kumbolo, itu bikin saya geleng geleng bunda

      Delete
  15. sudah lama tidak naik gunung... jadi mau coba lagi nih... masih kuat tidak ya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo nggak kuat ya jalannya santai aja mas, suatu saat pasti akan kuat kok ^^

      Delete
  16. payah memang...
    abisnya susah ada anak-anak. paling banter mentok sampe ranu pane doang

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwk, kalo emang mau ke ranu kumbolo, nanti sama saya aja mas, anak anak'e dititipkan aja dulu di daerah ranupane, hehe

      Delete
  17. oh iya ... TANJAKAN CINTA ...


    juga beberapa waktu lalu temanku pernah mengulas tentang 'tanjakan cinta' itu, tapi namanya itu kira-kira sesuai dengan mitosnya gak yaa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo saya sendiri sih masih dalam proses pembuktian mas, semoga aja sesuai dengan mitos mitosnya ^^

      Delete
  18. saya berencana naik ke semeru.

    seberapa berat pendakian ke Ranu Kumbolo, untuk orang yang sama sekali belom pernah naik gunung dan bukan pecinta alam???

    ReplyDelete
  19. kalo langsung ke puncak semerunya sih cukup berat mbak untuk kategori wanita yang nggak pernah naik gunung, tapi kalau dibantu porter yang ahli ya tidak masalah

    kalau hanya ke ranu kumbolo, jalannya lumayan ringan mbak, hanya sekitar 4-5 jam dari ranu pane

    ReplyDelete

Silahkan menuliskan komentar Anda tentang postingan di atas
Semoga tulisan di atas bermanfaat bagi Anda ^^

Note :
1. Komentar dengan Link Hidup akan di delete.
2. Komentar saya moderasi untuk menghindari komentar yang tidak pantas

Scroll to top